Sunday, July 21, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 16)

Mixed Feelings : Ad Maiora

Seniman pendatang baru Clasutta, Zita Nuella, dan Tusita Mangalani menggelar pameran perdana mereka berjudul “Ad Maiora” di D Gallerie, Jakarta Selatan mulai 13 Juli sampai 1 Agustus mendatang. Pameran ini menampilkan tiga rangkaian seri lukisan hasil karya masing-masing seniman, dengan berbagai medium. Mulai dari cat minyak, arang, cat akrilik, manik, dan sulam; menampilkan ragam eksplorasi media di atas kanvas sekaligus menggambarkan pemikiran intim masing-masing seniman.

Judul pameran ini terinspirasi dari frasa “ad maiora natus sum” yang memiliki arti “kita dilahirkan untuk mencapai hal-hal yang lebih besar”. Oleh sebab itu, narasi visual yang dipamerkan dalam pameran “Ad Maiora” selaras dengan definisi tersebut dan terinspirasi dari pengalaman pribadi setiap seniman. Misalnya, pengamatan pribadi Clasutta mengenai rutinitas di tempat kerja, renungan introspektif Zita Nuella tentang rasa sepi, hingga cara Tusita Mangalani menghadapi kegaduhan pikirannya. Berbagai pengalaman berbeda itu menghasilkan warna dan sapuan kuas yang merepresentasikan visualisasi hal besar yang dibangun dari himpunan hal kecil, seperti pengalaman sehari-hari tersebut. 

Pada akhirnya, Ad Maiora adalah perayaan akan harapan dan kesadaran tentang tujuan besar sekaligus bentuk penghormatan pada sebuah awal yang sederhana. Untuk segala cita-cita besar yang kita impikan, mari kita wujudkan satu demi satu, dari sekarang. 

Saya menghadiri pameran pada tanggal 16 Juli 2024.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.

Sunday, July 14, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 15)

Sabda Air - The Word of Water

Seri lukisan subak menandai fase baru penting dalam karier seni rupa Putu Winata. Berbeda dengan karya-karya periode sebelumnya yang bertema alam secara umum, lukisan-lukisan mutakhir Putu mengangkat pokok persoalan yang spesifik, yaitu subak. Proses kreatif yang ditempuh juga berbeda, melibatkan riset lapangan dan riset pustaka yang intensif. Putu turun ke sentra subak, menyelami lingkungan dan praktik subak, berdiskusi dengan petani dan pemangku kepentingan lainnya, mencicipi hasil pertanian lokal, serta banyak mempelajari literatur subak. 

Subak yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia (UNESCO) pada tahun 2012, merupakan sistem irigasi yang dikelola oleh petani yang telah menopang persawahan di Bali selama hampir satu milenium. Ekosistem subak meliputi sawah dan saluran air, desa pura, dan hutan yang menjaga pasokan air. Integrasi yang harmonis antara pertanian, agama, dan alam ini mencerminkan kearifan tradisional Bali, yang mempromosikan cara hidup yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Dalam seri lukisan subak yang dihadirkan dalam pameran bertajuk "Sabda Air" ini, Putu Winata menyelami warisan budaya kuno untuk menggali nilai-nilainya yang relevan dengan situasi kontemporer. Karya-karyanya mengangkat kearifan lokal menjadi pesan universal tentang pentingnya menjaga alam dan merawat nilai spiritual di dunia yang dihantui problem ekologis dan krisis kemanusiaan. Putu mengambil inspirasi dari khazanah dunia lokal untuk menciptakan karya yang menginspirasi dunia global ke arah kehidupan bersama yang lebih bersahabat dengan alam dan bermartabat.  Pameran berlangsung pada 08 Juni 2024 - 06 Juli 2024.

Saya menghadiri pameran pada tanggal 01 Juli 2024.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.

Saturday, June 29, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 14)

Tiga Sisi : Jelajah & Media

Tiga perempuan perupa : Ayu Arista Murti, Endang Lestari, dan Theresia Agustina Sitompul menggelar pameran kelompok bertajuk “TIGA SISI : Jelajah dan Media”. Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra mengapresiasi penyelenggaraan pameran ini. “Melalui pameran ini kita dapat menyaksikan perjalanan kreatif ketiga perempuan perupa yang penuh tantangan dan dedikasi terhadap seni serta inovasi media,” kata Jarot.

Pameran “TIGA SISI: Jelajah dan Media” dikuratori oleh Asikin Hasan, dan menampilkan 97 karya. Seluruh karya tersebut merupakan hasil penjelajahan pemikiran, pengendapan batin, serta eksplorasi bentuk dan teknik yang telah dilakukan oleh ketiga perupa selama satu dekade terakhir. Asikin dalam catatan kuratorialnya, menyebutkan bahwa keahlian ketiga perempuan perupa ini berbeda-beda, Theresia di seni grafis, Ayu Arista di seni lukis, dan Endang di seni keramik. Perbedaan keahlian itu adalah bangunan kontras yang memperkaya warna dan rupa di antara karya-karya mereka, sekaligus menjadi kunci untuk melengkapi satu sama lain.

“Topik yang dibicarakan juga cukup beragam mengikuti kecenderungan masing-masing, namun ada satu kesamaan yakni hadirnya unsur-unsur yang mengandung kebaruan dalam karya, lintas media, dan lingkungan hidup,” tulis Asikin. Pameran Kelompok “TIGA SISI: Jelajah dan Media” ini dapat dikunjungi publik mulai tanggal 14 Juni – 4 Juli 2024 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, pada pukul 09.00 – 19.00 WIB.

Saya menghadiri pameran pada tanggal 19 Juni 2024.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.

Sunday, May 26, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 13)

Beyond Elasticity : Rubber and Materiality

Jagad Gallery kembali menghelat pameran kolektif, total terdapat 11 seniman yang menampilkan karya-karya terbaru mereka. Mereka adalah Agus Suwage, Anusapati, Catur Nugroho, Dolorosa Sinaga, Elyezer, Handiwirman, Iwan Yusuf, Maharani Mancanegara, Septian Harriyoga, Suvi Wahyudianto, dan Yuli Prayitno. Mengusung tajuk Beyond Elasticity : Rubber and Materiality, para seniman tersebut merespon material karet sebagai basis karya seni. Ihwal penggunaan karet sebagai medium karya juga bukan tanpa alasan. Sebab, ekshibisi ini merupakan hasil residensi belasan seniman tersebut ke daerah Tulang Bawang Barat di Lampung untuk berkarya menggunakan karet alam (lateks cair dan lembaran karet) serta kemungkinannya untuk dipadu dengan material lain.

Kurator Asmudjo Irianto mengatakan, karya-karya dalam pameran ini memang ingin menunjukkan bagaimana keberadaan karet dapat menjadi kekuatan bentuk, konten dan konteks. Penggunaan karet alam sebagai material diharapkan juga akan menyentuh perbincangan mengenai rematerialisasi dan medium di era pos-medium dalam seni rupa kontemporer. Dia menjelaskan, konteks juga menjadi bagian penting dari karya-karya yang dipamerkan, dan berkaitan dengan konten, yang menjadi refleksi kritis dari implikasi sejarah, sosial, politik dan ekonomi keberadaan karet sebagai komoditas perkebunan di Indonesia. Sayangnya, ekosistem pasar yang ada di dalam pembentukan industri ini tidak pernah memihak pada para petani. "Para seniman dalam pameran ini mengangkat narasi persoalan para petani karet, sebagai bentuk refleksi kritis dalam karyanya.  Namun, tentu saja karya-karya seniman ini bukan sekadar laporan, jauh dari itu, karena mereka tetap mementingkan gagasan bentuk, rupa serta metafora, yaitu potensi estetiknya sebagai salah satu urgensi seni rupa kontemporer," katanya. Pameran berlangsung pada 17 Mei sampai 30 Juni 2024.

Saya menghadiri pameran pada tanggal 22 Mei 2024.


Merenda Tubuh, Menghias Luka

Pameran tunggal karya seniman Faelerie telah resmi dibuka di Rachel Gallery, Wisma Geha lt. 3, Jl. Timor No.25, Mentang, Jakarta Pusat yang berlangsung pada tanggal 11 Mei hingga 02 Juni 2024. Seniman ini jebolan dari Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. Usai kuliah, Faelerie sempat membuat karya lukis, tapi setelah itu baginya merajut ini membawa dirinya ke dalam segala kenangan di masa lalu. Menurut Faelerie, merajut bukan hanya aktivitas biasa, melainkan sebuah bentuk seni yang mampu menghasilkan garis, bidang, bentuk, dan volume.

“Merenda Tubuh, Menghias Luka,” merenda adalah sinonim dari merajut, sedangkan kata ‘tubuh’ diambil karena beberapa karya Faelerie mengambil elemen-elemen tubuh, sedangkan “menghias luka” bermaksud mengubah luka batin menjadi karya seni. Faelerie melihat bahwa rasa sakit dan kerapuhan bisa menjadi sumber kekuatan, dan melalui karyanya, ia berusaha memaknai serta merangkul luka-luka tersebut. 

Saya menghadiri pameran pada tanggal 22 Mei 2024.


In Search of Relevance : Exploring the Intersection of Art and Society

Vice & Virtue Gallery baru saja meluncurkan pameran terbarunya yang bertajuk ‘In Search of Relevance: Exploring the Intersection of Art and Society’. Pameran ini mempertemukan lima seniman yang berbakat, yang menawarkan pandangan tentang isu-isu penting dalam masyarakat melalui karya-karya mereka yang beragam.

Dengan tema tentang relevansi seni dalam konteks sosial saat ini, pameran ini bukan sekadar memamerkan karya-karya yang indah dari segi visual, tetapi juga mengajak audiens untuk merenungkan peran seni dalam membentuk kesadaran masyarakat. Teks pada kuratorial pameran juga menekankan pentingnya mempertanyakan, merespons, dan merenungkan isu-isu kontemporer melalui lensa seni.

‘In Search of Relevance’ bukan sekadar pameran seni biasa. Ini adalah panggilan untuk merenung, berdialog, dan bertindak dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Melalui medium seni, para seniman di pameran ini mengajak kita untuk berpikir kritis dan berbagi pandangan tentang dunia yang terus berubah di sekitar kita. Pameran ‘In Search of Relevance’ berlangsung pada tanggal 04 Mei hingga 02 Juni 2024 di Vice & Virtue Gallery, Jakarta Art Hub Lantai 3, Jl. Timor No. 25, Menteng, Jakarta Pusat. 

Saya menghadiri pameran pada tanggal 22 Mei 2024.


Know Thyself

Aldridje Tjiptarahardja, Gallery Director dan Curator dari UNICORN GALLERY JAKARTA, ia menggelar pameran bersama, ‘KNOW THYSELF – Exhibiting Artists With Remarkable Anatomical Drawing Skill’, menampilkan 7 seniman yang sudah ia kurasi. 7 seniman yang dirangkul di pameran ini adalah; Aziz, I Wayan Redika, Myakin, Pandu Wijaya, Sogik P.Y., Whima R. Utama, dan Yanal Desmon. Masing-masing menampilkan karya dengan style yang berbeda-beda. 

Pandu Wijaya membawa imajinasi ke masa kejayaan impressionism, salah satu karyanya berjudul ‘Waktu Luang’, oil on canvas, 130 x 100 cm, menggambarkan figure tubuh tanpa busana yang rebah dengan sisi torso yang telungkup dan tangan kiri terkulai, proporsi anatomi tampak presisi. Karya Whima R. Utama tampak ilustratif, kurus dan panjang, mendramatisir bahasa tubuh. Karya Sogik P.Y. tampak gempal sensual, padat emosi dengan bahasa jari jemari yang terlihat nyaman. Pameran berlangsung pada tanggal 04 Mei 2024 hingga 02 Juni 2024.

Saya menghadiri pameran pada tanggal 22 Mei 2024.


OMG? Red! ^ D^

Pameran bertemakan cinta oleh Kendys Gallery yang berlangsung pada tanggal 04 Mei 2024 sampai 02 Juni 2024. Menampilkan karya dari :

Angiring Lakuning Surya - Bangun Wahyudianto - Hannah Shin - Iqi Qoror - Jiwoo Shin - Meliantha Muliawan - Nadia Diandra - Stefany Zefanya - Suwandi Waeng -Yoyok Siswoyo - Via

Dari Sankhara: Adi Gunawan

Dari Meiro: Redy Rahadian

Mengingat masa depan yang tidak pasti dari kotak Pandora yang terbuka, OMG? Red! ^ D^ adalah sebuah penghormatan kepada sesama pencipta yang tidak mengetahui kesedihan tersebut. Hubungan kebahagiaan seringkali kontrakdiktif, dihilangkan dan dibiarkan oleh zaman modern. Hal-hal kecil yang ringan, kerentanan yang kompleks, atau bahkan ketahanan yang lahir dari kemarahan terhadap hal-hal negatif itu sendiri. Merah, warna yang membangkitkan energi, stimulasi, dan kemarahan, merupakan tema dominan, mencerminkan intensitas emosi bersama dengan warna-warna hangat lainnya. Juga bernuansa cinta, kegembiraan dan semangat, pameran ini bertujuan untuk mengobarkan semangat kemanusiaan yang sulit dipahami namun tak terpadamkan dalam upaya mengejar kebahagiaan yang seringkali berkhianat, serta menghidupkan kembali semangat dalam pengabdian masing-masing, tidak berbeda dengan resolusi seniman dalam karyanya masing-masing. 

Saya menghadiri pameran pada tanggal 22 Mei 2024.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.

Saturday, April 27, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 12)

Thy Kingdom Come

Pameran Thy Kingdom Home Sensual Art berlangsung di Unicorn Gallery mulai tanggal 16 Maret 2024 - April 2024. Menampilkan karya dari Ahadi Bintang, Desy Gitary, Dewa Gede Suyudana, Intan Anggita Pratiwi, I Nyoman Gede Darmawan, dan Prajna Dewantara.

Saya menghadiri pada tanggal 20 Maret 2024.


Love N Monster

Pameran dengan tema "Love N Monster" berlangsung di Amuya Gallery pada tanggal 16 Maret 2024 - 21 April 2024. Pameran menampilkan karya dari beberapa seniman yaitu :

1. Faiz Zaki Abdillah yang membawa kita ke dunia mimpi, serasa menjadi penjelajah, menjumpai beragam hal absurd yang penuh daya tarik. 

2. Dayu Sartika yang membawa kita mengelana di dunia sureal. Nuansa feminis yang manis begitu terasa, seorang perempuan nampak berdiri tegak menuangkan coklat kepada seorang wanita bersimpuh yang tak lain adalah dirinya sendiri. Seperti meluapkan pengalaman yang ia miliki. 

3. Loyong Budi Harjo dengan salah satu karya berjudul Brave Knight and The Dragon menggambarkan suatu pertempuran epic antara ksatria melawan seekor naga raksasa. Layaknya adegan dalam film, pandangan kita akan dibawa untuk menjelajah beragam peristiwa. Warna bertumpuk, objek berbaur, menjadi alur visual yang menarik. 

4. Bayu Firnanda menggambarkan sebuah kisah kompleks tentang perasaan cinta dan persepsi masyarakat terhadapnya, yang direpresentasikan melalui gambar seekor kucing. 

5. Mikhael Yesyurun menampilkan objek yang menggambarkan kompleksitas dan kekayaan identitas seseorang yang terbentuk dari beragam budaya dan pengalaman hidup. 

6. Bambang Joe menggambarkan sebuah momen yang indah, dimana figur-figur boneka yang lucu dan berwarna cerah berkumpul dalam kegembiraan yang tiada tara. 

7. Riski Pangestu menggambarkan sebuah kontras yang kuat antara dua elemen yang saling bertentangan namun penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan untuk mencintai diri sendiri dan orang lain. 

8. Bagas Rachelma Armando menggambarkan dualitas dalam diri manusia, dimana ada keberadaan sifat baik dan buruk yang saling bertentangan namun berdampingan. 

9. Apandi Yusup mengajak melihat lebih dalam dirimu yang kompleks, tentang apa yang baik dan buruk, tentang bahagia dan derita, tentang sisi gelap dan terang. 

10. Adwin Lambert mengajak kita menyusuri alam bawah sadarnya.Terlihat begitu kabur batasan antara realitas dan imajinasi. 

11. Wardi Sukmahidayatullah menawarkan fantasi menarik dalam mengarungi penjelajahan hidup. Ibarat seorang petualang, rasa cinta dengan hal baru membawamu berkelana ke berbagai penjuru, menjumpai hal aneh, menarik, menyenangkan, hingga menyeramkan. 

12. Acul Gaos menampilkan nuansa menyenangkan tetapi juga menyeramkan yang dibungkus dalam satu karya. Crab yang kamu lihat menjelma jadi monster ganas dalam diri. 

13. Yayat Lesmana sangat kuat dengan nuansa realistik, dimana realitas tumpang tindih dengan fantasi alam bawah sadar. Warna-warna cerah yang ia tampilkan membalut unsur fana kehidupan. 

14. Ade Jasil menyuguhkan kontras monokrom hitam putih dengan warna warni yang kuat seolah menjadi kontradiksi. Menyoroti fenomena lokal - global tentang kelestarian alam dan kebutuhan industri. 

15. Trisna Lestari menampilkan karya seni menghibur dengan imajinasi yang kreatif. Namun, di balik sisi lucu dan menggemaskan itu, lukisan tersebut menyimpan makna mendalam dalam kehidupan. Dalam kehidupan nyata, kita seringkali dihadapkan dengan rintangan dan tantangan yang mungkin nampak menakutkan dan sulit dihadapi. Namun, karyanya memberikan perspektif kepada kita bahwa ada keindahan dan nilai di setiap masalah yang kita hadapi. 

Saya menghadiri pameran pada tanggal 16 April 2024.


Raket Rumaket

DGallerie Jakarta menggelar pameran berjudul “RAKET RUMAKET”. Pameran ini adalah sebuah peristiwa yang mempertemukan lima perupa muda dari Bali. Gusti Kade Kartika, I Gde Sukarya, Kadek Didin “Jirot”, Wayan Piki Suyersa, dan Wayan Yusa Dirgantara, kelima seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini, menjadikan material bukan hanya sebagai bahan, tetapi sebagai bahasa yang mempertautkan kedekatan mereka dengan subject matter yang mereka angkat. 

Judul “RAKET RUMAKET” diambil dari bahasa Bali, merepresentasikan relasi yang intim antara subyek dengan subyek atau entitas lainnya. Pilihan judul ini tidak hanya mencerminkan asal muasal geografis para seniman yang berasal dari Bali, tetapi juga menggambarkan gagasan-gagasan yang hadir dalam karya-karya mereka, yang berakar dari kedekatan mereka dengan rumah, keluarga, dan kampung halaman.

Dalam pameran ini, pengunjung diajak untuk menyelami karya-karya yang dipenuhi dengan kisah dan makna. Setiap karya adalah sebuah memoar yang menampung berbagai pengalaman dan cerita yang dialami secara empiris oleh kelima seniman. Dari eksplorasi atas material-material seperti kain, benang, kulit sapi, resin, hingga pasir, para seniman menghadirkan pernyataan artistik yang membangun interelasi yang saling bertaut, mempertautkan diri, gagasan, dan materi.

Dengan demikian, pameran “RAKET RUMAKET” bukan hanya menjadi tempat bagi para seniman untuk memamerkan karya-karya mereka, tetapi juga sebagai ajang refleksi atas hubungan mereka dengan materi, kisah-kisah hidup mereka, dan identitas mereka sebagai seniman Bali modern. Para pengunjung dapat menjelajahi dan mengapresiasi keunikan setiap karya serta menemukan kedalaman makna di balik setiap sentuhan materi dan kisah yang tersirat. Pameran digelar pada tanggal 20 April hingga 17 Mei 2024.

Saya menghadiri pameran pada tanggal 24 April 2024.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.

Friday, April 12, 2024

BERBAGI TULISAN (ACAK) : DESTINASI IMPIAN HOKKAIDO

Jepang memiliki 5 pulau yaitu :

1. Honshu (230.500 km²)

2. Hokkaido (83.454 km²)

3. Kyushu (36.782 km²)

4. Shikoku (18.800 km²)

5. Okinawa (1.199 km²)

Pulau Hokkaido merupakan pulau terbesar kedua di Jepang. Hokkaido (北海道) artinya adalah "jalur laut utara". Hokkaido merupakan pulau paling utara di Jepang yang dikelilingi oleh Samudra Pasifik (di bagian timur dan selatan), Laut Jepang (di bagain barat), dan Laut Okhotsk (di bagian utara). 

Kota paling besar di Hokkaido adalah ibu kotanya, bernama Sapporo. Sapporo merupakan kota terbesar kelima di Jepang. Pulau Hokkaido dan Pulau Honshu dipisahkan oleh Selat Tsugaru. Terdapat Terowongan Seikan yang menghubungkan Honshu dan Hokkaido merupakan terowongan laut terdalam dan terpanjang di dunia.

Dijuluki sebagai "negeri salju", Hokkaido memiliki banyak festival salju populer. Sapporo Snow Festival dan Otaru Snow Light Path Festival termasuk 2 festival salju yang banyak menarik perhatian wisatawan asing. Hokkaido pernah ditunjuk sebagai tuan rumah Olimpiade musim dingin tahun 1972 dengan tema "Selamat Datang di Sapporo". Selain itu, Hokkaido dikenal memiliki tempat ski terbaik di dunia. Sapporo juga terkenal sebagai tempat lahirnya Sapporo Beer.

Lokasi wisata yang wajib dikunjungi di Hokkaido :

1. Festival Salju Sapporo (Sapporo Snow Festival)

Merupakan festival musim dingin yang terbesar di Jepang. Festival ini bermula ketika sekumpulan anak sekolah menengah Sapporo membuat 6 patung salju di tengah taman Odori pada tahun 1950. Sejak saat itu mulai banyak pengunjung yang datang melihat pameran patung salju, melakukan perang bola salju, dan mengikuti karnaval. Festival ini berlangsung selama 1 minggu setiap awal bulan Februari. Festival ini berisi pameran berbagai karya pahatan patung salju berukuran besar dan kompetisi membuat patung yang diikuti oleh peserta dari seluruh dunia. Festival diadakan di 3 tempat berbeda dengan lokasi utama berada di Taman Odori yang memamerkan patung salju dan es dengan ukuran besar yang bisa mencapai tinggi 15 meter. Lokasi kedua berada di Susukino yang menjadi lokasi untuk memamerkan karya pahatan patung dari es bukan salju. Lokasi ketiga ada di Tsudome yang berjarak 10 km dari Taman Odori. Disini lebih menonjolkan pada permainan salju, akan ada seluncur salju raksasa, labirin salju, dan permainan golf salju. Pada tahun 2024 ini, Sapporo Snow Festival berlangsung pada tanggal 4-11 Februari 2024.

2. Taman Odori (Odori Park)

Taman Odori (大通公園, Ōdōri Kōen) terletak di pusat kota Sapporo. Dengan panjang sekitar 1,5 km, seluas 78.901 m², dan mencakup total 13 blok. Dibangun pada tahun 1871, nama asalnya adalah Shiribeshi Dori yang kemudian diubah menjadi Odori pada bulan Juni 1881. Ōdōri (大通) berarti "jalan besar". Kamu yang datang pada musim dingin kesini bisa menyaksikan festival Sapporo disini. 

3. Susukino

Merupakan salah satu pusat hiburan terbesar di Sapporo. Dihiasi dengan berbagai warna lampu dari toko-toko, restoran, bar, tempat karaoke, dan klub malam. Tempat ini sudah ada sejak tahun 1920an dan berkembang pesat saat Sapporo menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin tahun 1972.

4. Kanal Otaru (Otaru Canal)

Awalnya dibangun untuk mendorong perdagangan maritim di Pelabuhan Otaru. Kanal atau bendungan sepanjang 1.140 meter dan lebar 40 meter ini membentang sepanjang Kota Hokkaido. Bendungan ini sudah ada sejak tahun 1923. Dihiasi oleh gudang antik yang sudah direnovasi menjadi restoran, museum, dan toko. Jika anda berada di Otaru pada awal hingga pertengahan Februari, jangan lewatkan Festival Jalur Cahaya Salju Otaru (Otaru Snow Light Path Festival), pertunjukan cahaya dan patung salju memukau yang semakin menambah keindahan kota ke level lebih tinggi. Pada tahun 2024 ini, Otaru Snow Light Path Festival berlangsung pada tanggal 10-17 Februari 2024.

5. Kolam Biru Shirogane (Shirogane Blue Pond)

Berada di dalam kawasan Hutan Biei di Hokkaido Tengah. Shirogane Blue Pond merupakan kolam alami yang terbentuk karena letusan Gunung Tokachidake. Kolam berwarna biru cerah karena kandungan alumunium hidroksida alami di dalamnya. Pada bulan November sampai Februari, kolam akan membeku. Anda bisa menikmati panorama pohon larch yang berdiri dan memberikan pemandangan unik.

6. Ladang Lavender Furano

Dari awal bulan Juli, ladang lavender menyelimuti perbukitan Furano. Farm Tomita merupakan yang paling terkenal karena menawarkan hamparan bunga beraneka warna yang disempurnakan dengan latar belakang pegunungan Tokachi.

7. Kebun Binatang Asahiyama (Asahiyama Zoo)

Kebun binatang ini telah dibuka sejak 1 Juli 1967. Menampung bermacam-macam jenis hewan dari seluruh dunia. Terdapat terowongan bawah air di kolam penguin, kubah kaca yang dihuni beruang kutub, dan pawai penguin di musim dingin. 

8. Asahiyama Memorial Park

Dibuka pada tahun 1970 untuk merayakan ulang tahun ke-100 Sapporo. Asahiyama Memorial Park menangkap semua keindahan kota Sapporo. Di ketinggian 130 meter, pemandangan ini layak dilihat baik siang maupun malam.

9. Sapporo TV Tower

Merupakan landmark ikonis yang menghadap ke Taman Odori di jantung Kota Sapporo. Menara ini selesai dibangun pada tahun 1957 dan tingginya mencapai 147,2 meter. Dari dek observasi setinggi 90,38 meter, anda akan disuguhkan pemandangan 360° yang mengangumkan.

10. JR Tower Observatory T38

Selain Sapporo TV Tower, anda bisa berkunjung ke JR Tower Observatory T38. Para pengunjung bisa menyaksikan pemandangan menarik dengan panorama 360°. Dek observasi ini berada di lantai 38 pada ketinggian 160 meter. 

11. Shiretoko National Park

Lokasinya ada di Timur Hokkaido (Shiretoko Peninsula). Shiretoko National Park adalah satu-satunya taman nasional di Hokkaido yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO dan menjadi salah satu kebanggaan untuk warga Jepang.

12. Kanemori Red Brick Warehouse

Salah satu tempat terbaik untuk berbelanja di Hokkaido. Tempat ini hampir mirip dengan deretan gudang, namun sebenarnya gudang ini merupakan toko.

13. Taman Goryokaku

Berpusat di sekitar Benteng Goryokaku berbentuk bintang, yang dibangun pada tahun 1864 untuk memperkuat pertahanan Hokkaido selama tahun-tahun terakhir zaman Edo. 

14. Tanjung Soya

Tanjung Soya di Kota Wakanai merupakan titik paling utara Jepang, menyuguhkan pemandangan pesisir Rusia ketika hari cerah.

15. Museum Penjara Abashiri

Dibangun pada tahun 1890, penjara ini pernah mengurung ribuan kriminal paling ditakuti di Jepang. Disini, wisatawan bisa melihat kehidupan para tahanan di masa lalu dengan bangunannya yang kuno. Lokasi penjara ini berada di sisi Gunung Tento menghadap Kota Abashiri di timur Hokkaido.

16. Museum dan Taman Nasional Upopoy Ainu

Terletak di Kota Shiraoi di sebelah Danau Poroto, merupakan fasilitas pertama di Jepang yang didedikasikan untuk sejarah dan budaya Ainu. Museum Nasional Ainu menjadi pusat fasilitas ini, yaitu menyelenggarakan puluhan pameran dan teater tentang cara hidup tradisional suku Ainu. 

17. Taman Moerenuma

Lahir dari gagasan seniman dan arsitek Jepang-Amerika bernama Isamu Noguchi, menampilkan perpaduan seni modern dan pemandangan alam. Sorotan utamanya adalah pada "Piramida Kaca" yang menjulang tinggi, "Bukit Moere" dengan keindahan sederhana, serta "Sea Fountain" yang memperlihatkan jalinan cahaya dan air.

18. Shikisai No Oka

Disini kita dapat melihat bunga berwarna-warni bermekaran. Shikisai No Oka merupakan kebun bunga terbesar di Hokkaido. Disini ada banyak bunga, mulai dari tulip, pansy, lupine, bahkan bunga lavender. Luas kebun mencapai 15 Ha. 

19. Himawari No Sato

Taman ini merupakan taman bunga matahari terbesar di kota ini. Mengunjungi taman ini cocok ketika musim semi. Pada musim semi, bunga matahari akan bermekaran sangat indah.

20. Gunung Hakodate

Gunung yang berada di ujung sebelah barat pusat kota Hakodate dan memiliki ketinggian 334 meter menyajikan panorama Kota Hakodate. Bentuk gunung ini seperti punggung sapi yang sedang tidur, oleh karena itu dijuluki Gagyūzan (臥牛山, Gunung Sapi Tidur). Observatorium Gunung Hakodate bisa diakses dengan mobil atau kereta gantung.

21. Gunung Moiwa

Berjarak 15 km di barat daya Stasiun Sapporo. Gunung Moiwa adalah observatorium alami yang menjulang setinggi 531 meter di atas Sapporo. Dengan tersedianya kereta gantung dan gondola, akan mudah untuk mencapai puncak gunung. 

22. Gunung Yotei

Gunung berapi yang hampir simetris sempurna ini sangat mirip dengan Gunung Fuji. Itulah sebabnya Gunung Yotei dijuluki "Ezo Fuji" ("Ezo" adalah nama asli Hokkaido). Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.898 meter di atas permukaan air laut. Musim pendakian dimulai pada awal Juni.

23. Asahi-dake (Gunung Asahi)

Dengan ketinggian 2.290 meter, Gunung Asahi memegang gelar gunung tertinggi di Hokkaido. Gunung ini terletak di Taman Nasional Daisetsuzan.

24. Dataran Tokachi

Dikelilingi oleh pegunungan di Taman Nasional Daisetsuzan dan diselimuti salju yang indah di musim dingin. Inilah tempat sempurna untuk naik seluncur anjing. 

25. Unkai Terrace : Lautan Awan

Lautan awan atau disebut "unkai" dalam bahasa Jepang adalah fenomena alam yang terjadi pada pagi hari di daerah dataran tinggi atau di atas laut. 

26. Noboribetsu Onsen

Salah satu kota sumber air panas paling terkenal tidak hanya di Hokkaido tetapi juga di seluruh Jepang. Landmark paling populer adalah Jigokudani (Lembah Neraka) dimana anda dapat berjalan-jalan dan melihat sumber mata air panas serta alam yang indah.

27. Taman Higashimoko Shibazakura

Begitu bulan Mei tiba, taman di timur Hokkaido langsung diselimuti oleh hamparan bunga phlox yang dikenal sebagai "shibazakura" dalam bahasa Jepang. Mencakup area seluas sekitar 10 Ha, ladang-ladang bunga disini memancarkan aroma yang menenangkan dan mengundang para pengunjung untuk menghabiskan hari dalam balutan pesonanya.

28. Taman Nasional Kushiro Shitsugen

Merupakan lahan basah terbesar di Jepang dan rumah bagi lebih dari 1.300 spesies, termasuk bangau mahkota merah. Sebagian besar taman dicirikan oleh padang rumput berawa dengan danau yang menjadi hidup selama musim hangat.


Tulisan ini dibuat karena Hokkaido merupakan salah satu destinasi impian yang ingin saya kunjungi. Semoga pada Februari 2025 nanti, saya dapat mengunjungi Hokkaido.


Sumber Referensi :

https://wisatamuda.com/tempat-wisata-hokkaido/

https://www.fun-japan.jp/id/articles/12688

https://www.idntimes.com/travel/destination/aditya-gilang-permana-1/fakta-menarik-hokkaido-c1c2?page=all

https://www.idntimes.com/travel/journal/yesica-2/5-fakta-festival-salju-sapporo-di-jepang-c1c2?page=all

https://www.traveloka.com/id-id/activities/japan/region/hokkaido-20001450

https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/pl-tempat-wisata-terbaik-hokkaido/191804

https://www.tsunagujapan.com/id/50-things-to-do-in-hokkaido/

https://www.tsunagujapan.com/id/all-about-hokkaido/

Saturday, March 23, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 11)

Curated Temporary Artworks

Curated Contemporary Artworks at The Collector's Lounge, Plaza Senayan Level 1. Saya menghadiri pameran pada tanggal 08 Maret 2024.


Closed Alpha Testing

Pameran dengan tema Closed Alpha Testing merupakan pameran pertama yang digelar oleh Kendy Gallery di Wisma Geha Lt 1 mulai tanggal 16 Maret 2024 - 28 April 2024.Pameran ini berisikan karya seni modern, kontemporer, dan hybrid. Pada pameran kali ini, menapilkan kisah dunia yang ditetapkan oleh Generasi X, Y, dan Z untuk generasi Alpha. Pameran ini featuring dengan seniman Adriel Arizon, Godek Mintorogo, Iqi Qoror, Hannah Shin, Jiwoo Shin, Marrsudi, Nadia Diandra, Peter Sutrisno, Ryan Geraldin, Sel Yoon-Suak, Suwandi Waeng, William Kung, dan Yoyok Siswoyo. Saya menghadiri pameran pada tanggal 20 Maret 2024.


Slab of Pop

MOT dengan bangga mempersembahkan MOTCore : Slab of Pop. Pameran ini menampilkan karya dari Abell Octovan, Arkiv Vilmansa, Darbotz, Eric Noah, Fandi, Gabriel Erie, Kong Andri, Laksamana Ryo, Lara Marino, Liunic, Mandy CJ, Mimitata, Red Miller, TRNZ, dan WD. Willy. Bersiaplah untuk memulai perjalanan melintasi permadani budaya seni pop yang dipadukan dalam satu ruang dinamis. Rasakan kreativitas dan inovasi seni pop yang tak terbatas  dimana seperti visi MOTCore menyatukan beragam pengaruh dan budaya dalam satu perayaan seni dan imajinasi yang spektakuler. Pameran ini berlangsung pada 16 Maret 2024 - 30 April 2024 di Museum of Toys, Wisma Geha Lt 2. Saya menghadiri pameran pada tanggal 20 Maret 2024.


Fur & Foliage

Pameran seni rupa bertema, “Fur & Foliage”, digelar di Galeri Artloka, Jakarta, pada 17 Maret 2024 hingga 6 April 2024. Morine Rociana, pemilik Galeri Artloka menjelaskan bahwa tema pameran tersebut merupakan tema yang dipilih untuk mengapresiasikan keindahan flora dan fauna. “Tema ini tidak menggunakan kata flora dan fauna, melainkan kata Fur dan Foliage sebagai kata yang mewakili karya seni yang ditampilkan, ” jelasnya tentang pemilihan kata Fur dan Foliage. Dalam pameran ini ada 5 perupa yang menampilan karya mereka, yaitu : Elma Lucyana Christin, Mohammad Taufiq (EMTE), Saskia Gita Sakanti, Tulus Mulia, dan Sasya Tranggono. Saya menghadiri pameran pada tanggal 20 Maret 2024.


Sari-Sari

Pameran Sari-Sari karya duo seniman Tempa (Rara Kuastra dan Putud Utama) bercerita tentang keharmonisan dan keselarasan. Pameran ini pada mulanya membahas dan mempertanyakan konsep rumah bagi mereka dan bagi orang-orang di sekitar mereka. Menurut Rara, perjalanan mereka sampai menuju pameran ini adalah tentang bagaimana mereka menemukan keseimbangan. Menurutnya, keseimbangan itu mencakup bagaimana keselarasan terjadi dalam kehidupan, baik keterhubungan antara manusia maupun manusia dengan alam. Tempa menyadari bahwa benang merahnya ada pada keterhubungan dalam konsep keselarasan. Keselarasan merupakan sebuah gagasan yang mereka bawakan dalam pameran tunggalnya yang diberi judul "Sari-Sari", yang diartikan sebagai esensi dari berbagai fragmen kehidupan, terasa pas, seimbang, dan pada tempatnya, juga dimaksudkan sebagai pengingat, bahwa apa yang kita jalani sekarang merupakan bagian penting yang harus dijalani dengan kesadaran penuh "focus on living fully in the present". Pameran berlangsung di Rachel Gallery pada 17 Maret 2024 - 28 April 2024. Saya menghadiri pameran pada tanggal 20 Maret 2024.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.

Saturday, February 24, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 10)

Perspektif Baru

Pameran dengan tema "Perspektif Baru" menyajikan cara pandang Yunizar terhadap seni kontemporer : anti artistik. Yunizar berani tampil dengan tidak menyuguhkan lukisan-lukisan keindahan yang konvensional, melainkan dengan coretan-coretan, warna-warna bumi yang teduh, dan garis bentuk yang mentah dan sederhana. Kesederhanaannya yang dipasangkan dengan kedalaman psikologis subjeknya yang sering kali sukar dipahami menjadikan karya-karyanya menjadi amat kuat. Pameran ini berlangsung di Gajah Gallery pada 27 Januari 2024 sampai 26 Februari 2004. Saya menghadiri pameran pada tanggal 17 Februari 2024.


Kerning

Pameran bertajuk "Kerning" digelar di Galeri Rubanah, Jakarta Art Hub. Karya dalam pameran tunggal oleh Galih Adika Paripurna tersebut dikonstruksi dengan meminjam kenangan dari berbagai sumber tanpa mencari tahu konten atau konteks dari citraan. Dalam seri ini, ingatan ditampilkan bertumpuk, menyerbu secara acak dan mendadak, sarat makna namun bukan memiliki sebuah muatan yang disengaja. Pameran ini digelar sejak 27 Januari 2024 sampai 25 Februari 2024 dan dapat dinikmati secara gratis. Saya menghadiri pameran pada tanggal 17 Februari 2024.


Return

Dihelat di Jagad Gallery, pameran "Return" menampilkan sepilihan karya perupa Awang Behartawan dalam memaknai realitas melalui bahasa visual. Total terdapat puluhan lukisan dan satu karya trimatra yang mengurai kelindan hubungan manusia dengan liyan, lewat simbol-simbol lingkaran. Secara umum, karya-karya Awang kali ini menghadirkan ketertarikannya pada bentuk titik yang kerap disebut dot painting. Dot painting merupakan salah satu teknik dan gaya pada seni tradisional, yang populer dari suku Aborigin Pintupi, di Western Australia. 

Keunikan dari pameran ini adalah sang seniman mencoba memaknai simbol lingkaran sebagai sebuah fraktal. Diambil dari terminologi matematika, fraktal adalah sebuah benda geometris yang dapat dipecah menjadi beberapa bagian dan tetap menciptakan bentuk yang sama dengan sebelumnya. Melalui serangkaian karyanya, Awang Hartawan hadir dalam pameran tunggalnya "Return". Berlangsung dari 27 Januari 2024 sampai 27 Februari 2024. Saya menghadiri pameran pada tanggal 17 Februari 2024.


Other Me

Vice Virtue Art Gallery menggelar eksibisi bertajuk "Other Me" yang diikuti oleh 7 seniman Indonesia. Pameran ini menampilkan sebuah penjelajahan ranah rumit dari alter ego melalui lensa seni kontemporer. Pameran ini menggali dualitas yang ada dalam setiap seniman, menyingkap diri alternatif yang mengintai di bawah permukaan.

Melalui karya-karya yang ditampilkan, para seniman mencoba mengundang para pengunjung untuk merenungkan keragaman identitas, mengabur garis antara realitas dan persona yang diadopsi. Pameran ini berlangsung di lantai 3 Jakarta Art Hub sejak tanggal 13 Januari 2024 sampai 20 Februari 2024. Saya menghadiri pameran pada tanggal 17 Februari 2024.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.

Saturday, January 20, 2024

ONE PIECE EXHIBITION ASIA TOUR : THE GREAT ERA OF PIRACY

Setelah menggelar pameran di Hongkong (03 Desember 2022 - 21 Januari 2023) dan Malaysia (23 Maret 2023 - 08 Mei 2023), One Piece Exhibition Asia Tour kini hadir di Jakarta selama 61 hari yaitu mulai tanggal 08 November 2023 sampai dengan tanggal 07 Januari 2024 (selanjutnya di Thailand pada 14 Februari 2024 - 12 Mei 2024). One Piece Asia Tour tampil dengan slogan "The Great Era of Piracy",  yang mana akan mengajak para Nakama (sebutan untuk penggemar One Piece) ikut berpetualang mencari harta karun. 

Bermula dari manga karya Eiichiro Oda, One Piece mengikuti perjalanan kelompok Bajak Laut Topi Jerami dalam mencari harta karun bernama One Piece. Manga karya Eiichiro Oda telah menarik perhatian banyak orang sejak dirilis pada  tahun 1997. Manga itu telah terjual lebih dari 460 juta kopi buku hingga saat ini. Manga tersebut kemudian diangkat menjadi serial anime yang tayang pada 1999, lalu diikuti serial live action yang tayang di Netflix pada September 2023. Beberapa karakter yang ada di anime atau manga ini, di antaranya Monkey D. Luffy, Roronoa Zoro, Nami, Usopp, Sanji, Tony Tony Chopper, dan Nico Robin. 

One Piece The Great Era Of Piracy ini merupakan hasil kolaborasi antara Kohai Infiniti, dan Supreme League sebagai organizing partner dengan promotor Ace Media Network Sdn. Bhd (AMN), dan didukung oleh partner ternama seperti, BCA sebagai official bank partner, Nu Greentea sebagai official drink partner, Acer sebagai Technology partner, MOI sebagai venue partner, MyTicket Asia sebagai official Ticketing Platform, Incutix sebagai Ticketing partner, PT. Cyberindo Aditama (CBN Fiber) sebagai Internet Provider partner serta licensor dan kurator resmi One Piece Toei Animation, dan Incubase Studio, dan Media Partners Infia Kincir.com, Revivaltv.id, Panorama Media, KapanLagi.com, Liputan6.com, Detikhot dan Animation International sebagai retail partner.

Country Director Kohai Infiniti, Don Putu Hariswara mengatakan pameran One Piece Jakarta merupakan yang pertama dan terbesar di Indonesia karena jangkauan area seluas 2.600 meter persegi. "Ini yang terbesar karena menghandle 2.600 meter persegi dan beberapa piece (patung) datang dari luar, diharapkan bisa memuaskan semua Nakama karena fansnya sangat besar di Indonesia untuk menjadi pengingat dari season 1 sampai sekarang," ungkap Don Putu Hariswara usai pembukaan saat ditemui di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (7/11/2023). Seluas 2.600 meter persegi di lantai dua Mall of Indonesia, One Piece Exhibition Jakarta menyajikan 21 zona yang bertemakan seputar dunia One Piece.

Akan ada 21 zona menakjubkan yaitu : 

• Logue Town

• Introducing the Straw Hat Crew

• Map and Storyline

• Mini Theatre

• Entering the Grand Line

• Alabasta

• Skypiea

• Going Merry Cabin

• Enies Lobby

• Goodbye Going Merry

• Impel Down

• Marineford

• 3D2Y

• Fish-man Island

• Punk Hazard

• Dressrosa

• Zou

• Whole Cake Island

• Mirror-World

• The Land of Wano

• Onigashima

CEO Ace Media Network, Benedict Wong selaku promotor partner menilai One Piece sudah dilihat lebih dari sekadar manga dan anime. Menurutnya, pameran ini juga bukan hanya tentang berbagai patung ukiran, karya seni, maupun merchandise. Namun, tentang selebrasi dari semangat One Piece dan nilai-nilai utamanya, seperti persahabatan, ketekunan, dan kegigihan dalam meraih mimpi. "Kami yakin para fan dan nakama One Piece akan merasakan sense of belonging di pameran ini," imbuh Benedict Wong.

Lokasi One Piece Exhibition Asia Tour berada di lantai 2F, Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pameran ini buka setiap hari, hari biasa buka mulai pukul 12.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB, sedangkan pada akhir pekan buka mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Saya menghadiri pameran pada tanggal 14 Desember 2023.



Saturday, January 13, 2024

PAMERAN KARYA SENI (BAGIAN 9)

Pilgrimage

Perupa asal Yogyakarta, Oky Rey Montha kembali menggelar pameran tunggal di Jakarta. Pameran bertajuk “Pilgrimage” menandai momentum 15 tahun kekaryaan sang seniman. “Pilgrimage” diperkenalkan sebagai suguhan ziarah. Pameran ini mengajak pengunjung untuk ‘menziarahi’ jejak kekaryaan Oky selama aktif berpameran sejak 2007 silam. Puluhan karya dalam wujud lukisan hingga patung, merekam karakteristik penciptaan sang seniman baik dalam hal teknis maupun gagasan. Di sisi lainnya, bagi si seniman sendiri, “Pilgrimage” sekaligus menjadi penanda untuk memasuki periode kekaryaan baru. Beragam penjelajahan artistik selama 15 tahun, menjadi khazanah refleksi, bagi seniman, untuk kemudian bergerak ke bentuk-bentuk yang lebih baru.

“’Pilgrimage’, artinya ziarah, kita juga melihat perjalanan ke belakang, dia sudah mencapai apa saja, termasuk juga perihal teknis berkarya, itu sudah apa saja yang dilakukan, itu dimunculkan lagi di pameran ini dengan lebih dari 20 karya. Tapi ini juga jadi penanda bahwa Kyre (Oky Rey) juga bakal melakukan sesuatu yang baru ke depannya,” ungkap Kurator Bob Edrian, membuka pameran di Jakarta, Sabtu (25/11). Pameran tunggal Oky Rey Montha, “Pilgrimage” dihelat di ASHTA District 7, kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Di ruangan SPAC8 yang lapang, puluhan karya Oky dipamerkan dalam beberapa blok yang masing-masing menawarkan segmen pembacaan tersendiri. Pameran “Pilgrimage” dilaksanakan oleh Can’s Gallery. Pameran ini dibuka untuk publik dari 25 November 2023 - 14 Desember 2023, tentunya tanpa biaya kunjungan. Saya menghadiri pameran pada tanggal 12 Desember 2023.


Unearth

ROH Project menggelar pameran “Unearth”, sebuah pameran tunggal dari seniman Kei Imazu. Pameran ini merupakan pameran kedua seniman asal Jepang yang kini menetap di Bandung tersebut bersama Galeri ROH.  Secara tematik, pameran “Unearth” mengambil garis merah kisah Hainuwele. Ini adalah cerita rakyat dari Kepulauan Banda yang berkisah tentang wanita yang konon memiliki kekuatan untuk menghasilkan perhiasan dan benda-benda berharga asing melalui kotorannya. Masyarakat yang awalnya merasa diuntungkan dengan kekuatan ini, perlahan merasa resah dengan mistiknya. Takut pada kekuatan misterius ini, mereka mengubur Hainuwele hidup-hidup dan menginjak-injak tanahnya hingga padat. Ameta, sosok ibu bagi Hainuwele, menemukan jasad Hainuwele melalui bantuan seorang peramal. Ameta menggali jenazahnya, memotong, dan menanam potongan-potongan ke seluruh penjuru pulau. Potongan jasad Hainuwele kemudian tumbuh menjadi umbi-umbian yang menghidupi Kepulauan Banda. 

Upaya Imazu untuk mempertimbangkan kembali mitos Hainuwele merupakan sebuah penggalian  feminis; yang tidak terbatas pada tubuhnya, namun juga kisahnya. Seniman menggali kisah-kisah yang telah berkembang di muka bumi ini–sebuah situs akan kekerasan dan kehilangan, namun juga kebangkitan dan kehidupan–untuk menampilkan keindahan dari transformasi dan metamorfosis. Lapis demi lapis, Imazu membangun lanskap dimana mitos dan sejarah menyatu dan menjadi sebuah metode yang merangkai karya dan material yang beragam, sesuai dengan kisah yang diangkatnya.” – Carlos Quijon, Jr. Pameran bertajuk "Unearth" ini dapat disaksikan di Galeri ROH yang bertempat di Jl. Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat dari 15 November 2023 hingga 14 Januari 2024. Saya menghadiri pameran pada tanggal 14 Desember 2023.


NTT Art Diversity in Harmony

Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan bentang alam dan keragaman budaya yang khas. Sebaran keindahan alamnya menawarkan pemandangan sekaligus pengalaman eksotis yang mempesona. Kearifan lokal NTT yang telah dikenal luas merupakan cerminkan keluhuran sikap dari masyarakat setempat. Paduan karakteristik tersebut kemudian menjadi sumber lahirnya beragam seni NTT yang kita kenal saat ini.

Kesenian NTT muncul dari dari setiap pulau-pulau yang menjadi kesatuan, yakni Pulau Sumba, Flores, Timor, Alor, dan pulau-pulau kecil lainnya. Ragam kesenian tersebut adalah warisan budaya bernilai tinggi yang patut untuk terus dipertahankan dan dikembangkan, sehingga meregenerasi nilai budaya NTT dari waktu ke waktu. Keragaman corak, bermacam karakteristik, perbedaan warna juga nuansa, lintas masa dan peristiwa berpadu secara harmonis dalam wadah besar Nusa Tenggara Timur. Perbedaan itu hadir untuk melengkapi, mengisi dan memberi energi positif. Hal inilah yang menjadi muatan utama dalam tajuk besar dalam gelaran NTT Art, Diversity in Harmony. Pameran NTT Art ini akan diselenggarakan setiap tahun di Amuya Gallery dengan mengangkat tema berbeda dalam setiap pameran. Pelaksanaan event bertepatan dengan peringatan ulang tahun provinsi Nusa Tenggara Timur. Gelaran tiap tahun ini bertujuan agar NTT lebih dikenal dan terapresiasi lebih luas di kalangan masyarakat melalui karya seni. Pameran NTT Art Diversity in Harmony ini berlangsung pada tanggal 16 Desember 2023 sampai 31 Januari 2024 di Amuya Gallery. Saya menghadiri pameran pada tanggal 19 Desember 2023.


All The Small Things

All The Small Things adalah sebuah kutipan lirik dari lagu “blink 182” yang berarti semua hal yang kecil, atau sesuatu yang kecil. Kalimat diatas menjadi menarik untuk menjadi judul serta melatarbelakangi pameran ini, dimana beberapa seniman yang diundang, ditantang untuk menggarap karya dengan ukuran kecil. Pastinya hal ini menjadi menarik, karena para seniman dengan latar belakang karya yang berbeda dapat berada dalam ruangan yang sama, serta ukuran karya yang sama pula. Sisi kreatif seniman serta keseriusan dalam berkarya pastinya akan terlihat dengan apa yang telah dia “sulap” pada media yang mini tersebut.

All The Small Things edisi keempat ini dibuka dari tanggal 9 Desember 2023 hingga 9 Januari 2024 dan total menyuguhkan puluhan karya dari 80-an lebih seniman yang terlibat tahun ini. Pameran multiseniman ini berlangsung di ruang pamer CAN’s Gallery di Jalan Tanah Abang II Nomor 25, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Saya menghadiri pameran pada tanggal 19 Desember 2023.


Jalur Rempah

Pameran bertajuk Jalur Rempah : Rumah Rempah Dunia digelar oleh Museum dan Cagar Budaya (MCB), yang juga dikenal sebagai Indonesian Heritage Agency (IHA). Pameran tersebut menjadi salah satu ajang sosialisasi agar masyarakat semakin mengenal rempah-rempah di Nusantara, sebelum tahun 2024 nantinya akan diajukan sebagai warisan dunia ke UNESCO.

Pameran ini menghadirkan enam instalasi utama yaitu Area Koleksi Jalur Rempah, Replika Bas Relief Borobudur, Herbarium Tanaman Rempah, Instalasi Peta Interaktif Jalur Rempah, Panel Aplikasi Rempah Internasional, dan Instalasi Interaktif Replika Kapal Borobudur. Obyek yang ditampilkan dalam pameran berjumlah 35 buah, dari prasasti, aneka rempah, hingga mata uang kuno yang berkaitan dengan rempah-rempah di Nusantara.

Pameran Jalur Rempah digelar di Museum Kebangkitan Nasional, yang beralamat di Jalan Abdul Rachman Saleh Nomor 26, Senen, Jakarta Pusat. Pameran ini diselenggarakan selama kurang lebih tiga minggu yaitu mulai tanggal 09 Desember sampai 31 Desember 2023. Saya menghadiri pameran pada tanggal 21 Desember 2023.


Pasca Masa

Pameran Seni Rupa Indonesia Kini : Pascamasa di Plaza Gedung A Galeri Nasional Indonesia menampilkan karya terbaru dari 12 perupa Indonesia dalam beragam medium. Tema "Pascamasa" menjelajahi isu-isu era 'kesudahan,' seperti pascaindustrial, pascamodern, dan pascamanusia. Pameran ini menyoroti transformasi seniman Indonesia melampaui batasan medium, menghadirkan ekspresi seni yang tak terbatas dan tak terpikirkan sebelumnya.

Seniman yang karyanya dipamerkan dalam pameran pascamasa ini antara lain Arafura, Arkiv Vilmansa, Azizi Al Majid, Condro Priyoaji, Franziska Fennert, Irfan Hendrian, Iwan Yusuf, Meliantha Muliawan, Nesar Eesar, Nona Yoanisarah, Tomy Herseta, dan Sikukeluang. Pameran ini diselenggarakan tanggal 21 Desember 2023 sampai 21 Januari 2024. Saya menghadiri pameran pada tanggal 22 Desember 2023.


Note :

Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.