Modal kerja merupakan suatu unsur yang penting bagi perusahaan karena tanpa adanya modal kerja maka perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dananya untuk menjalankan aktivitas usaha.
Contoh 1 :
Jika diketahui pada Laporan Keuangan Neraca Perusahaan per Juni sebagai berikut.
Piutang Usaha (Account Receivable / AR) : Rp 107.126.143.237
Persediaan (Inventory / I) : Rp 187.353.921.904
Hutang Usaha (Account Payable / AP) : Rp 46.155.274.093
Jika diketahui pada Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan per Juni sebagai berikut.
Pendapatan (Sales) : Rp 484.821.999.976
Harga Pokok Penjualan (COGS) : Rp 434.544.458.748
Beban Operasional (Opex) : Rp 21.827.394.958
Maka, untuk mengitung kebutuhan modal kerja perusahaan yaitu sebagai berikut.
1. Metode A
Kebutuhan Modal Kerja = Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha
Kebutuhan Modal Kerja = Rp 107.126.143.237 + Rp 187.353.921.904 - Rp 46.155.274.093
Kebutuhan Modal Kerja = Rp 248.324.791.048
2. Metode B
Account Receivable Turnover (ART) = (AR / Sales) x (365 x 6/12) --> dikali 6/12 (Laporan Keuangan per Juni)
Account Receivable Turnover (ART) = (Rp 107.126.143.237 / Rp 484.821.999.976) x (365 x 6/12)
Account Receivable Turnover (ART) = 40,33 Hari
Inventory Turnover (IT) = (Inventory / COGS) x (365 x 6/12) --> dikali 6/12 (Laporan Keuangan per Juni)
Inventory Turnover (IT) = (Rp 187.353.921.904 / Rp 434.544.458.748) x (365 x 6/12)
Inventory Turnover (IT) = 78,68 Hari
Account Payable Turnover (APT) = (AP / COGS) x (365 x 6/12) --> dikali 6/12 (Laporan Keuangan per Juni)
Account Payable Turnover (APT) = (Rp 46.155.274.093 / Rp 434.544.458.748) x (365 x 6/12)
Account Payable Turnover (APT) = 19,38 Hari
Kebutuhan Modal Kerja = [(ART + IT - APT) /30 ] x (COGS / 6) --> dibagi 6 (Laporan Keuangan per Juni)
Kebutuhan Modal Kerja = [(40,33 + 78,68 - 19,38) / 30] x (Rp 434.544.458.748 / 6)
Kebutuhan Modal Kerja = (3,33) x (Rp 72.424.076.458)
Kebutuhan Modal Kerja = Rp 241.172.174.605
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Contoh 2 :
Jika diketahui pada Laporan Keuangan Neraca Perusahaan per Desember sebagai berikut.
Piutang Usaha (Account Receivable / AR) : Rp 114.392.231.864
Persediaan (Inventory / I) : Rp 11.801.359.941
Hutang Usaha (Account Payable / AP) : Rp 4.079.327.142
Jika diketahui pada Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan per Desember sebagai berikut.
Pendapatan (Sales) : Rp 1.389.331.929.729
Harga Pokok Penjualan (COGS) : Rp 1.238.883.123.482
Beban Operasional (Opex) : Rp 94.942.487.133
Maka, untuk mengitung kebutuhan modal kerja perusahaan yaitu sebagai berikut.
1. Metode A
Kebutuhan Modal Kerja = Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha
Kebutuhan Modal Kerja = Rp 114.392.231.864 + Rp 11.801.359.941 - Rp 4.079.327.142
Kebutuhan Modal Kerja = Rp 122.114.264.663
2. Metode B
Account Receivable Turnover (ART) = (AR / Sales) x (365)
Account Receivable Turnover (ART) = (Rp 114.392.231.864 / Rp 1.389.331.929.729) x (365)
Account Receivable Turnover (ART) = 30,05 Hari
Inventory Turnover (IT) = (Inventory / COGS) x (365)
Inventory Turnover (IT) = (Rp 11.801.359.941 / Rp 1.238.883.123.482) x (365)
Inventory Turnover (IT) = 3,48 Hari
Account Payable Turnover (APT) = (AP / COGS) x (365)
Account Payable Turnover (APT) = (Rp 4.079.327.142 / Rp 1.238.883.123.482) x (365)
Account Payable Turnover (APT) = 1,20 Hari
Kebutuhan Modal Kerja = [(ART + IT - APT) /30 ] x (COGS / 12)
Kebutuhan Modal Kerja = [(30,05 + 3,48 - 1,20) / 30] x (Rp 1.238.883.123.482 / 12)
Kebutuhan Modal Kerja = (1,08) x (Rp 103.240.260.290)
Kebutuhan Modal Kerja = Rp 111.499.481.113
No comments:
Post a Comment