Friday, September 02, 2022

PERCOBAAN MIKROSKOP

A. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini yaitu :

1. Mempelajari perbesaran total mikroskop pada suatu benda.

2. Menentukan nilai perbesaran total pada suatu benda.


B. Teori Dasar

Mikroskop merupakan alat yang dirancang untuk melihat benda-benda kecil. Mikroskop tersusun dari lensa obyektif dan lensa okuler. Benda yang diamati diletakkan pada jarak sedemikian rupa dari lensa obyektif sehingga bayangan yang dibentuk lensa obyektif akan jatuh tepat du titik api lensa okuler. Perbesaran total mikroskop dirumuskan sebagai berikut.


C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan :

1. Mikroskop.

2. Mikrometer.

3. Mistar.

4. Rambut dan benang.


D. Prosedur Percobaan

Berikut ini prosedur pada percobaan :

1. Menyiapkan seperangkat mikroskop dan benda kecil yang akan diamati.

2. Meletakkan mikroskop dekat dengan sumber cahaya dan mengatur arah cermin di bawah mikroskop sehingga mikroskop mendapat cahaya yang cukup.

3. Meletakkan sehelai rambut atau benang di atas meja objek. Memutar pengatur lensa obyektif hingga posisi lensa hampir menyinggung meja objek.

4. Melihat objek dengan mikroskop, memutar pemutar lensa objektif dengan perlahan-lahan untuk mendapat fokus hingga bayatngan rambut atau benang tampak jelas dan tajam.

5. Meletakkan mistar pada meja di samping mikroskop.


E. Data Percobaan

* Satuan h, h', dan a dalam cm


F. Pengolahan dan Perhitungan Data

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam mikroskop terdapat 2 lensa cembung yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Kemudian, bayangan dari lensa obyektif dianggap benda oleh lensa okuler sehingga menghasilkan bayangan di jauh tak hingga untuk mata tanpa berakomodasi maksimum (sesuai dengan apa yang diterapkan pada percobaan ini). Sesuai dengan prinsip mikroskop, benda atau objek harus ditempatkan di R II dari lensa obyektif (diantara 2F2 dan F2) sehingga menghasilkan bayangan tepat di titik F dari lensa okuler (fok). Dan pada akhirnya bayangan akan kembali dibentuk oleh lensa okuler di jauh tak hingga.

Sinar datang (dari lensa obyektif) → bayangan (tepat di fok) → lensa okuler → bayangan di jauh tak hingga → dilihat oleh mata melalui mikroskop

Jika membandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan dan perbesaran yang telah ditentukan terlihat terlihat menyimpang jauh. Kesalahan kemungkinan disebabkan oleh sulitnya kedua mata untuk fokus ke 2 titik bersama-sama, yaitu satu mata melihat bayangan yang dihasilkan mikroskop dan satu mata melihat serta mengukur bayangan dengan menggunakan mistar.


G. Kesimpulan dan Saran

Dalam percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Perbesaran total mikroskop dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tinggi benda (h), tinggi bayangan (h'), dan jarak mata dengan obyek (a).

2. Pada percobaan diperoleh nilai Mtot yaitu 85,7 x pada rambut dan Mtot yaitu 10,6 x pada benang.


Dalam percobaan ini dapat disarankan sebagai berikut.

1. Lebih teliti dalam mengukur diameter obyek (h) dengan mikrometer dan mengukur bayangan (h') dengan mistar.


H. Daftar Pustaka

Giancoli. 1999. Fisika. Jakarta : Erlangga.

Halliday dan Resnik. 1994. Fisika. Jakarta : Erlangga.

Tipler. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

No comments:

Post a Comment