A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu :
1. Dapat menggunakan alat ukur multimeter dan osiloskop dengan tepat dan benar.
2. Dapat menguji komponen elektronika dengan tepat dan benar.
B. Teori Dasar
Pengukuran merupakan suatu aktivitas atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya. Pekerjaan membandingkan tersebut adalah pekerjaan mengukur atau pengukuran. Sedangkan, pembandingnya yang disebut alat ukur. Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran yaitu :
a. Standar yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
b. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan :
1. Multimeter.
2. Osiloskop.
3. Sinyal Generator.
4. Protoboard (papan rangkaian).
5. Kapasitor.
6. Dioda.
7. Resistor.
8. Transistor (PNP dan NPN).
9. Kawat Penghubung.
Berikut ini prosedur pada percobaan :
1. Memeriksa masing-masing komponen yang akan digunakan.
2. Menyusun rangkaian seperti gambar di bawah ini.
3. Memberi tegangan sumber DC sebesar 3 volt.
4. Mengukur arus yang mengalir pada rangkaian.
5. Mengukur tegangan Vab, Vac, Vad, Vae, Vbc, Vbd, Vbe, Vcd, Vce, dan Vde dengan menggunakan voltmeter.
6. Melakukan langkah 2, 3, dan 4 untuk sumber tegangan sumber DC 6 volt dan 9 volt.
7. Melepaskan amperemeter dan mengganti sumber tegangan dengan AC 4 volt.
8. Mengukur tegangan Vab, Vac, Vad, Vae, Vbc, Vbd, Vbe, Vcd, Vce, dan Vde dengan menggunakan voltmeter.
9. Mengukur tegangan Vab, Vac, Vad, Vae, Vbc, Vbd, Vbe, Vcd, Vce, dan Vde dengan menggunakan osiloskop.
10. Mencatat volt/div dan time/div dari osiloskop untuk membantu menetapkan skala sinyal yang diukur.
11. Melakukan langkah 3 - 9 untuk sumber tegangan AC 3Vpp dan 6 Vpp.
E. Data Percobaan
* Tegangan dalam Volt dan arus dalam Ampere
F. Pengolahan dan Perhitungan Data
Menyiapkan alat dan bahan serta mengecek apakah alat dan bahan itu layak dipakai saat praktikum merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum praktikum. Saat menguji resistor 220 Ω pada ohmeter, ternyata yang tertera adalah 218 Ω. Ini bukan berarti resistor rusak, namun perlu diingat karena pada cincin terakhir ini berwarna emas (toleransi + 5%, berarti diantara 209 - 231 Ω), maka resistor ini masih dalam keadaan baik.
Untuk osiloksop, tidak dilakukan kalibrasi karena yang digunakan adalah osiloskop digital. Pada praktikum ini, dioda berfungsi sebagai penyearah arus dan penyetabil tegangan. Dioda adalah komponen elektronika dengan 2 terminal (anoda dan katoda) yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor (jenis N dan P). Setelah disambungkan dengan multimeter, maka akan diperoleh nilai tegangan. Tegangan yang terbaca disebut tegangan efektif (tegangan pada DC). Sama juga dengan tegangan AC, akan diperoleh nilai tegangan efektifnya pada osiloskop. Pada percobaan ini, tidak terdapat perhitungan data karena nilai yang diperoleh dapat terlihat langsung pada multimeter dan osiloskop.
G. Kesimpulan dan Saran
Dalam percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Keterampilan dan kesesuaian penggunaan alat ukur (multimeter dan osiloskop) sangat dibutuhkan agar memperoleh data yang akurat.
2. Pengujian komponen-komponen merupakan kunci penting agar memperoleh hasil yang tepat dalam praktikum.
Dalam percobaan ini dapat disarankan sebagai berikut.
1. Lebih cermat dalam merangkai rangkaian.
2. Tidak lupa menguji komponen-komponen elektronika sebelum digunakan.
H. Daftar Pustaka
belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/function-generator.html
elektronikadasar.org/pengertian_dan_fungsi_dioda/
http://robby.cstaff.gunadarma.ac.id/Dowloads/Files/8011/eldas.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/182643/Chapter%20II.pdf
waioh.files.wordpress.com/2010/10/modul-rangkaian-thevenin-pembebanan.pdf
No comments:
Post a Comment