Sunday, February 26, 2023

BERBAGI TULISAN (ACAK) : BUNGA SAKURA 2023

Bunga sakura merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi. Asal usul kata "sakura" adalah dari kata "saku" (dalam bahasa Jepang berarti mekar) dan akhiran "ra" yang menandakan bentuk jamak. Dalam bahasa Inggris, sakura disebut dengan cherry blossoms.

Klasifikasi Ilmiah Bunga Sakura (Prunus serrulata) :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Rosaceae

Genus : Prunus

Spesies : P. serrulata


Bunga sakura digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan susunan daun mahkota yaitu bunga tunggal dengan daun mahkota selapis, bunga ganda dengan daun mahkota berlapis, dan bunga semi ganda. Sementara berdasarkan warna, ada bunga sakura berwarna putih, merah muda, kuning muda, bahkan hijau muda dan merah menyala. Warnanya berbeda-beda bergantung spesiesnya. Bunga sakura mekar saat musim semi setiap tahun sekali, tepatnya di akhir Maret hingga awal bulan April. Tanggal 27 Maret diperingati sebagai Hari Sakura. Hari Sakura ditetapkan oleh Yayasan Nihon Sakura No Kai atau Asosiasi Sakura Jepang pada tahun 1992. Bunga sakura hanya bertahan sekitar 7 - 10 hari, dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura disebabkan oleh kondisi cuaca (hujan lebat dan angin kencang) serta beberapa jenis burung yang memakan bunga tersebut. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), bunga sakura masuk dalam status kelangkaan tidak punah atau tidak langka.

Bunga sakura memiliki makna mendalam bagi orang Jepang. Sakura adalah bunga yang menyimbolkan keindahan, kesempurnaan, dan keelokkan. Sakura melambangkan pertumbuhan, perubahan, dan rencana baru. Sakura juga memiliki makna sebagai janji yang ditepati karena seakan-akan bunga ini selalu mengatakan akan datang kembali setiap musimnya.  Filosofi bunga sakura adalah kesetiaan janji yang selalu ditepati. 

Selama musim semi, banyak orang dari seluruh dunia mengunjungi Jepang untuk berpartisipasi dalam tradisi unik yang disebut "hanami", yaitu kegiatan melihat keindahan bunga sakura mekar sambil berpiknik bersama teman-teman dan keluarga. Fakta unit lainnya mengenai bunga sakura yaitu sakura diukir pada uang logam 100 yen. Selain itu, bunga sakura merupakan logo pasukan pertahanan Jepang atau Japan Military Self-Defence Forces (JMSDF).


Prediksi Bunga Sakura Mekar 2023 :

Japan Meteorological Corporation (JMC) atau Perusahaan Meteorologi Jepang, Rabu (11/1/2023). Varietas bunga sakura dalam jadwal ini adalah somei yoshino atau yoshino cherry. "JMC memperkirakan tanggal (bunga sakura) berbunga dan mekar penuh untuk setiap area berdasarkan suhu rendah selama musim gugur dan musim dingin, status pertumbuhan pohon sakura, suhu kumulatif, serta data sebelumnya untuk setiap area," bunyi keterangan dari laman resmi JMC, dikutip Jumat (13/1/2023). 

Berikut prediksi jadwal bunga sakura mekar dan mekar penuh di beberapa wilayah di Jepang.

Jadwal bunga mulai mekar (blossom opening) - mekar sepenuhnya (full bloom)

- Hokkaido (Sapporo) : Mulai 2 Mei 2023 - 5 Mei 2023

- Aomori (Aomori) : Mulai 22 April 2023 - 26 April 2023

- Miyagi (Sendai) : Mulai 8 April 2023 - 13 April 2023

- Tokyo (Tokyo) : Mulai 22 Maret 2023 - 30 Maret 2023

- Ishikawa (Kanazawa) : Mulai 4 April 2023 - 10 April 2023

- Nagano (Nagano) : Mulai 9 April 2023 - 15 April 2023

- Aichi (Nagoya) : Mulai 25 Maret 2023 - 4 April 2023

- Kyoto (Kyoto) : Mulai 27 Maret 2023 - 5 April 2023

- Osaka (Osaka) : Mulai 28 Maret 2023 - 5 April 2023

- Wakayama (Wakayama) : Mulai 27 Maret 2023 - 4 April 2023

- Hiroshina (Hiroshima) : Mulai 26 Maret 2023 - 4 April 2023

- Kochi (Kochi) : Mulai 22 Maret 2023 - 30 Maret 2023

- Fukuoka (Fukuoka) : Mulai 23 Maret 2023 - 1 April 2023

- Kagoshima (Kagoshima) : Mulai 27 Maret 2023 - 7 April 2023

Atau jika diringkas, perkiraan pertama dari JMC (11 Januari 2023) adalah sebagai berikut.

(https://www.nippon.com/en/japan-data/h01564/)


Menurut perkiraan kedua JMC pada 26 Januari 2023, seperti dikutip dari CNA, Jumat (3/2/2023), tanggal berbunga paling awal untuk bunga sakura akan berlangsung di Tokyo pada 21 Maret 2023, dengan mekar penuh pada 29 Maret 2023. Sementara untuk kota-kota populer lain, seperti Kyoto dan Osaka, tanggal pembungaan diperkirakan masing-masing berlangsung pada 27 dan 28 Maret 2023. Bunga sakura di kedua kota tersebut diperkirakan akan mekar penuh pada 4 April 2023. Di Sapporo, ibu kota wilayah Hokkaido, bunga sakura diperkirakan mulai berbunga pada 29 April 2023, dengan perkiraan tanggal mekar penuh pada 2 Mei 2023. JMC menulis di situs webnya, "Tanggal berbunga dan mekar penuh bunga sakura bergantung pada pola suhu dari musim gugur tahun sebelumnya."

"Tunas bunga sakura terbentuk selama musim panas tahun sebelumnya," sebutnya, menambahkan bahwa proses mekar bunga hingga memunculkan warna merah muda harus melalui dua proses: dormansi dan pertumbuhan, sebelum berbunga. Mereka menambahkan bahwa perkiraan tanggal berbunga dan mekar penuh bunga sakura didasarkan pada suhu rendah selama musim gugur dan musim dingin, status pertumbuhan pohon sakura, suhu kumulatif, dan data masa lalu untuk setiap area. Pembaruan prediksi musim sakura 2023 JMC berikutnya akan dirilis pada 9 Februari 2023.

Atau jika diringkas, perkiraan kedua dari JMC (26 Januari 2023) adalah sebagai berikut.

(https://mothership.sg/2023/02/cherry-blossoms-japan-2023/)


Perkiraan ketiga dari JMC (09 Februari 2023) adalah sebagai berikut.

Jadwal bunga mulai mekar (blossom opening) - mekar sepenuhnya (full bloom)

- Sapporo : Mulai 29 April 2023 - 2 Mei 2023

- Aomori : Mulai 18 April 2023 - 22 April 2023

- Sendai : Mulai 6 April 2023 - 10 April 2023

- Tokyo : Mulai 21 Maret 2023 - 29 Maret 2023

- Kanazawa : Mulai 2 April 2023 - 7 April 2023

- Nagano : Mulai 6 April 2023 - 11 April 2023

- Nagoya : Mulai 24 Maret 2023 - 3 April 2023

- Kyoto : Mulai 27 Maret 2023 - 4 April 2023

- Osaka : Mulai 28 Maret 2023 - 4 April 2023

- Hiroshima : Mulai 26 Maret 2023 - 4 April 2023

- Fukuoka : Mulai 23 Maret 2023 - 2 April 2023

Note : Sulit menemukan referensi perkiraan ketiga dari JMC, hanya menemukan satu sumber saja yang bisa dibilang hampir sama dengan perkiraan kedua dari JMC.

(https://jw-webmagazine.com/cherry-blossom-forecast-in-japan-74a31373aa6e/)


Perkiraan keempat dari JMC (16 Februari 2023) adalah sebagai berikut.

(https://livejapan.com/en/article-a0001033/)


Perkiraan kelima dari JMC (24 Februari 2023) adalah sebagai berikut.

(https://n-kishou.com/corp/news-contents/sakura/?lang=en)


Sumber Referensi Lainnya :

https://elorabloom.com/arti-bunga-sakura/

https://foresteract.com/pohon-sakura/

https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3073-2962/Sakura_105207_p2k-unkris.html

https://rimbakita.com/bunga-sakura/

https://travel.detik.com/fototravel/d-6000719/tak-cuma-cantik-sakura-di-jepang-ini-punya-filosofi-mendalam/6

https://travel.kompas.com/read/2023/01/13/074107227/tahun-2023-bunga-sakura-di-jepang-akan-mekar-mulai-maret?page=all

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5197428/ramalan-musim-sakura-2023-waktu-dan-tempat-melihatnya-di-seluruh-jepang

https://www.tsunagujapan.com/id/17-facts-you-probably-didnt-know-about-sakura/

https://www.tsunagujapan.com/id/cherry-blossom-sakura-viewing-hanami-etiquette/

Sunday, January 29, 2023

BERBAGI TULISAN (ACAK) : VISA WAIVER JEPANG

Pada tanggal 23 Januari 2023, saya pergi menuju Kuningan City Mall untuk apply visa waiver di Japan Visa Application Centre (JVAC). Berikut ini lokasi lengkapnya :

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Japan Visa Application Centre

PT. VFS Services Indonesia

Kuningan City Mall, 2nd Floor No. L2-09A

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi, Kuningan, Jakarta 12940 - Indonesia

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk apply visa waiver khusus untuk pemilik e-paspor dapat dilakukan dengan membuat appointment di website https://visa.vfsglobal.com/idn/en/jpn/book-an-appointment atau secara walk in. Namun, setiap saya mencoba untuk membuat appointment, slot selalu penuh sehingga saya memutuskan untuk datang langsung ke JVAC. Perjalanan saya menaiki kereta dari Stasiun Bekasi sekitar pukul 05:30 WIB menuju Stasiun Sudirman, dilanjutkan naik gojek menuju Kuningan City Mall. Saya tiba disana sekitar pukul 06:35 WIB. Untuk pengurusan visa waiver Jepang berada di Lantai 2 Kuningan City Mall. Saat saya tiba disana, sudah ada sekitar 10 orang yang berada di JVAC. Disana kami melakukan antrian dengan meninggalkan tas kami. Kemudian, pada pukul 07:00 WIB datang petugas yang membagikan nomor urutan antrian bagi pendaftar yang telah memiliki appointment, pendaftar reguler atau premium, dan pendaftar secara walk in (seperti saya). Petugas menginformasikan bahwa JVAC buka pada pukul 09:00 WIB sehingga saya memutuskan untuk menunggu di Starbucks. Berikut ini foto saat saya tiba disana dan nomor antrian saya.


Untuk apply visa waiver Jepang diperlukan 2 dokumen yang harus dilengkapi yaitu :

1. E-paspor.

2. Formulir Registrasi Bebas Visa Jepang (Visa Waiver) yang bisa didownload di https://www.id.emb-japan.go.jp/info17_07.html, baik dalam bentuk word atau pdf. Kalau saya, download file dalam bentuk word kemudian pengisian formulirnya diketik lalu diprint.

Para pemilik e-paspor tetap perlu melakukan registrasi agar mendapat sticker bebas visa. Masa berlaku sticker bebas visa adalah 3 tahun atau sampai berakhir masa berlaku e-paspor tergantung mana yang habis terlebih dahulu. Biaya registrasi yaitu sebesar Rp 121.000,- dan membutuhkan proses 5 hari kerja. Dengan sticker bebas visa, kita dapat melakukan kunjungan berkali-kali ke Jepang maksimal 15 hari dalam satu kunjungan, asalkan sticker bebas visa masih berlaku.


Pada pukul 08:45 WIB, saya kembali menuju JVAC. Pada pukul 09:10 WIB, nomor antrian saya dipanggil. Saat apply visa waiver, laptop tidak diperbolehkan untuk dibawa masuk ke dalam ruangan sehingga harus dititipkan dengan biaya Rp 35.000,-. Proses apply visa waiver berjalan dengan cepat, sekitar pukul 09:30 WIB sudah selesai. Disana petugas meminta alamat email saya dan saya menerima bukti pembayaran registrasi. Petugas menginformasikan bahwa untuk pengambilan e-paspor nantinya dapat dilakukan pada pukul 13:00 - 16:00 WIB (untuk pengajuan individu) dengan membawa bukti pembayaran asli dan surat pendukung (KTP/Surat Tugas/Bukti Kekeluargaan/Surat Kuasa). Apabila bukti pembayaran hilang, pengambilan tidak dapat diwakilkan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada tanggal 23 Januari 2023 pukul 18:40 WIB saya mendapatkan email berisi :

"Visa application with reference number (Applicant_Ref) has been forwarded to the Embassy of Japan on 23/01/2023. Please note this is an auto generated e-mail. Please do NOT reply to this email."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada tanggal 26 Januari 2023 pukul 17:51 WIB, saya mendapatkan email berisi :

"Processed application with reference number (Applicant_Ref) is ready for collection at the Japan Visa Application Centre on 26/01/2023. 

If a courier service was purchased from VFS Global, your passport will be delivered to the chosen address.

If you haven’t purchased our courier service and now you wish to purchase the service, please contact our helpline on +622150957964 or email to info.japanid@vfshelpline.com.

If you haven’t purchased our courier service and wish to collect the passport personally at our Visa Application Centre, please bring original receipt and your ID. 

If you wish to have member of your family to collect the passport, please make sure they bring the original receipt, proof of family relationship and their ID.

If you wish to send someone (outside your family member) to collect the passport, please make sure they bring the original receipt, authorization letter and copy of their ID. 

Please note that passport Collection for Individual Applicants is 13:00 - 16:00 and Passport Collection for Travel Agents is 16:00 - 17:00.

To know more, please visit the website https://visa.vfsglobal.com/idn/en/jpn/.

Please note this is an auto generated e-mail. Please do NOT reply to this email."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Pada tanggal 27 Januari 2023, saya tiba di JVAC pada pukul 12:40 WIB untuk pengambilan e-paspor. Disana sudah ada sekitar 10 orang yang antri untuk pengambilan e-paspor. Proses pengambilan dimulai sekitar pukul 13:20 WIB. Proses pengambilan juga cepat, pada pukul 13.35 WIB saya sudah selesai mendapatkan kembali e-paspor saya yang sudah terdapat sticker bebas visa Jepang.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada tanggal 27 Januari 2023 pukul 13:35 WIB, saya mendapatkan email berisi :

"Processed application with reference number (Applicant_Ref) has been collected at the Japan Visa Application Centre on 27/01/2023. Please note this is an auto generated e-mail. Please do NOT reply to this email."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Pengajuan visa waiver saya telah disetujui. Prosesnya juga berjalan dengan lancar dan cepat. Dengan adanya visa waiver ini, pergi menuju Jepang sudah di depan mata. Mudah-mudahan harapan saya bisa segera terwujud untuk pergi ke Jepang saat musim Sakura tahun ini.

Saturday, December 31, 2022

BERBAGI TULISAN (ACAK) : SURABAYA DAN IJEN (2 DARI 2)

Perjalanan menuju Kawah Ijen yaitu sekitar pukul 17:10 WIB dari Stasiun Pasar Turi yang merupakan lokasi penjemputan Open Trip ini. Untuk harga Open Trip ini yaitu Rp 350.000,-/orang. Harga termasuk biaya transportasi perjalanan dan tiket masuk wisata saja. Selama perjalanan, kami mampir ke rumah makan bernama RM Setia yang berlokasi di Jl Raya Kalianget Banyuglugur, Karang Malang, Kalianget, Situbondo, Jawa Timur sebelum pendakian.

Kawah Ijen merupakan sebuah danau di atas Gunung Ijen yang terbentuk akibat proses letusan Gunung Ijen. Gunung Ijen terakhir meletus pada tahun 1999. Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut dan terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Selain adanya penambang belerang tradisonal disini, hal yang menarik perhatian lainnya adalah Blue Fire atau Api Biru yang akan muncul pada dini sampai pagi hari di kawah belerang Gunung Ijen. Fenomena Api Biru ini hanya ada 2 di dunia, yaitu di Ijen dan Islandia.

27 November 2022 - 28 November 2022

Kami tiba di Pos Pendakian Paltuding sekitar pukul 02:00 WIB. Pos Paltuding adalah pintu gerbang masuk Taman Wisata Kawah Alam Kawah Ijen. Sebelum pendakian, kami diberikan briefing terlebih dahulu. Disini kami menyewa masker gas seharga Rp 25.000,-/orang yang akan digunakan di spot blue fire nanti. Kami memulai pendakian yaitu sekitar pukul 02:30 WIB. Selama pendakian, akan ada ojek gerobak dorong yang dapat mengantar pengunjung. Harganya tidak pasti sehingga bisa dilakukan tawar-menawar. Teman saya membayar Rp 600.000,- untuk pendakian naik dan turun. Satu gerobak umumnya hanya dapat membawa 1 orang dewasa saja. Saya memutuskan untuk mendaki secara mandiri saja. Saya tiba di atas sekitar pukul 04:30 WIB dan sangat disayangkan saya tidak dapat menemukan Blue Fire di hari ini. Ini adalah foto-foto yang saya atau teman saya ambil saat pendakian.

Sedangkan ini adalah foto yang diambil oleh Fotografer Open Trip kami.

Untuk turun pendakian, saya menggunakan jasa ojek gerobak dorong dengan harga Rp 200.000,-. Saya sudah tiba di bawah sekitar pukul 07:30 WIB. Kemudian, dilanjutkan dengan sarapan pagi, beristirahat, dan berganti pakaian. Ini adalah foto kendaraan yang kami gunakan saat Open Trip. Peserta Open Trip ini berjumlah + 30 orang.

Sekitar pukul 11:30, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Taman Nasional Baluran. Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Kabupaten Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Daya tarik wisata dengan branding wisata "Africa Van Java"  adalah Taman Nasional Baluran. Saat musim kemarau dapat melihat panorama yang mirip dengan daratan Afrika, namun di kala musim hujan pemandangannya hijau mempesona dengan latar belakang Gunung Baluran. Terdapat pula Savana Bekol dengan rerumputan dan pepohonan yang eksostis menjadi habitat satwa seperti kerbau, banteng, rusa, kera, lutung, merak, dan ular serta beberapa jenis burung kecil menjadi pemandangan menakjubkan serasa di Afrika.

Saat tiba di visitor center, kami makan siang terlebih dahulu.

Disini kami hanya melakukan explore ke Savana Bekol saja, sedangkan untuk Pantai Bama dan Hutan Mangrove tidak dilakukan karena kendala waktu. Ada beberapa peserta Open Trip lainnya yang akan melanjutkan Open Trip menuju ke Bromo. Sekitar pukul 14:00 WIB, kami melanjutkan perjalanan pulang menuju Stasiun Pasar Turi. Di perjalanan pulang, kami kembali mampir makan ke RM Setia sekitar pukul 18:00 WIB. Setelah selesai makan di RM Makan Setia, perjalanan pulang kami tidak berjalan dengan mulus karena terdapat kendala pada kendaraan yang kami gunakan. Kendaraan mengalami mogok sehingga pada akhirnya kami baru sampai di Stasiun Pasar Turi sekitar pukul 02:00 WIB di tanggal 28 November 2022. Pada hari ini, kami kembali menginap di Twin Tower Hotel Surabaya (Kamar B71).

Untuk perjalanan pulang, kami menaiki kereta dari Stasiun Pasar Turi pada pukul 09:35 WIB dan tiba di Stasiun Gambir pada pukul 17:45 WIB (Selesai).

Sunday, December 25, 2022

BERBAGI TULISAN (ACAK) : SURABAYA DAN IJEN (1 DARI 2)

Pada tanggal 24 November - 28 November 2022, saya dan teman saya pergi menuju Surabaya untuk kulineran. Selain itu, kami juga mengikuti Open Trip menuju Kawah Ijen dan Baluran.

24 November 2022 - 25 November 2022

Kami menaiki kereta dari Stasiun Gambir pada tanggal 24 November 2022 pukul 21:15 WIB dan tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi pada tanggal 25 November 2022 sekitar pukul 07:30 WIB. Kami menyewa mobil selama 12 jam yaitu dari pukul 08:00 - 20:00 WIB. Kulineran kami meliputi :

1. Warung Nasi Cumi-Cumi Ibu Atun

Berlokasi di Jl. Waspada No. 30, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Sekitar pukul 08:00 WIB, kami sarapan terlebih dahulu. Kami memesan nasi campur (harga Rp 25.000,-/porsi) dan nasi komplit (harga Rp 30.000,-/porsi).

2. Cakue Peneleh

Berlokasi di Pasar Atom, Jl. Bunguran No. 45, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Sekitar pukul 09:30 WIB, kami membeli berbagai macam snack. Kami memesan cakue, pisang madu dan coklat, cinco kuno, bakpao isi, sate fantasi, ote-ote, kue lobak, dan ronde.

Sekitar pukul 11:00 WIB kami menuju ke Alun-Alun Surabaya yang berlokasi di Jl. Gubernur Suryo No. 15, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Sambil menunggu sopir melaksanakan Sholat Jumat, kami melanjutkan kulineran ke :

3. Zangrandi Ice Cream

Berlokasi di Jl. Yos Sudarso No. 15, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya (tepat berada di seberang Alun-Alun Surabaya). Sekitar pukul 11:30, kami memesan avocadocano (harga Rp 54.000,-/porsi) dan rocky canyon (harga Rp 50.000,-/porsi).

4. Rawon Kalkulator 

Berlokasi di Sentra PKL Taman Bungkul, Jl. Raya Darmo, Darmo, Wonokromo, Surabaya. Sekitar pukul 12:45 WIB, kami memesan rawon (harga Rp 30.000,-/porsi).

Selesai makan siang, sekitar pukul 13:15 kami melanjutkan perjalanan membeli oleh-oleh di Bogajaya. Berlokasi lengkap di Jl. Genteng Besar No. 69, Genteng, Genteng, Surabaya. Kami membeli kue pia nyonya (harga Rp 85.500,-/box) dan almond crispy (harga Rp 49.500,-/box).

Selesai membeli oleh-oleh sekitar pukul 14:30 WIB, kami menuju hotel untuk check in. Kami menginap di Twin Tower Hotel Surabaya (Kamar B65). Berlokasi lengkap di Jl. Kalisari I No. 1, Kapasari, Genteng, Surabaya. 

Selesai kami mandi dan bersiap-siap, kami melanjutkan perjalanan menuju Surabaya North Quay (SNQ). Berlokasi di Pelabuhan Tanjung Perak, Pabean Cantikan, Surabaya. Kami tiba sekitar pukul 16:30 WIB. Kami berada disana sampai pukul 17:30 WIB. Tiket masuknya adalah Rp 10.000,-/orang.

Kemudian, kami melanjutkan kulineran ke :

5. Sate Kelopo Ondomohen Bu Asih

Berlokasi di Jl. Walikota Mustajab No. 36, Ketabang, Genteng, Surabaya. Sekitar pukul 18:00 WIB kami memesan sate daging/lemak (Rp 36.000,-/porsi) dan sate campur (Rp 38.000,-/porsi).

Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Tunjungan Plaza yang berlokasi di Jl. Jenderal Basuki Rachmat No. 8-12, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya. Kami tiba disana sekitar pukul 18:40 WIB. Kami hanya berkeliling sebentar saja disana. Kami sudah sampai di hotel kembali sekitar pukul 20:00 WIB. Kemudian, kami mandi dan beres-beres. Malam harinya, kami juga memesan makanan secara online yaitu Bubur Ayam Mang Endut yang berlokasi di Jl. Kedungsari No. 43, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya. Lalu kami istirahat.


26 November 2022

Kami bangun tidur sekitar pukul 08:30 WIB, lalu melanjutkan kulineran ke :

6. Nasi Empal Pengampon 

Berlokasi di Pengampon II No. 3, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Kami memesan nasi empal (harga Rp 38.000,-/porsi) dan bubur hongkong (harga Rp 40.000,-/porsi). Kami selesai makan sekitar pukul 09:15 WIB.

Kemudian, kami mandi dan beres-beres sebelum check out sampai pukul 12:00 WIB. Kami menitip sebagian barang bawaan kami di hotel karena pada tanggal 27 November 2022 kami akan menginap disini kembali. Kemudian, kami melanjutkan kulineran ke :

7. Depot Bu Rudy

Berlokasi di Jl. Anjasmoro No. 45, Sawahan, Sawahan, Surabaya. Sekitar pukul 12:30 WIB, kami memesan nasi campur (harga Rp 32.000,-/porsi), nasi udang empal (harga Rp 30.000,-/porsi), dan gulai kambing (harga Rp 35.000,-/porsi). Kemudian, kami juga membeli oleh-oleh sambal bawang (harga Rp 25.000,-/botol). Kami selesai membeli oleh-oleh disana sekitar pukul 14:00 WIB.

8. Es Teler Pacarkeling dan Bakso Pak No

Berlokasi di Jl. Penataran No. 2, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya. Sekitar pukul 14:10 WIB, kami memesan es teler (harga Rp 20.000,-/porsi) dan es campur (harga Rp 20.000,-/porsi).

9. Es Coklat Tambah Umur 1950

Berlokasi di Jl. Simokerto No. 49, Simokerto, Simokerto, Surabaya. Sekitar pukul 14:50 WIB, kami memesan es coklat (harga Rp 10.000,-/porsi).

Lalu kami kembali menuju lobi hotel untuk beristirahat dan menunggu penjemputan Open Trip kami ke Kawah Ijen dan Baluran pada pukul 17:00 WIB di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Pada pukul 16:30 WIB, kami menuju ke Stasiun Surabaya Pasar Turi (Berlanjut di Part 2).

Monday, December 19, 2022

CONTOH SOAL KIMIA DASAR : KOLOID DAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KOLOID

1. Apakah perbedaan antara cara dispersi dan cara kondensasi ?

Jawab :

Dispersi adalah cara yang dilakukan dengan mengubah partikel ukuran besar menjadi partikel koloid (memecah molekul besar menjadi molekul kecil). Caranya yaitu dengan :

a. Mekanik, dilakukan dengan cara penggilingan atau penggerusan. Contohnya penggilingan kacang pada pembuatan tahu atau penggerusan belerang dan gula menjadi sol belerang.

b. Busur Bredig, dengan mengalirkan arus listrik melalui 2 elektroda logam yang tercelup di dalam suatu pelarut. Elektroda yang biasa digunakan yaitu platina, perak, dan emas.

c. Peptisasi, dilakukan dengan penambahan ion sejenis pada suatu endapan. Contohnya endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.

d. Homogenisasi, dilakukan dengan menggunakan mesin. Contohnya pembuatan susu.


Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel yang lebih kecil menjadi partikel-partikel koloid. Caranya yaitu dengan :

a. Reaksi redoks, contohnya pembuatan sol belerang.

2 H2S + SO2 → 3 S + 2 H2O

b. Hidrolisis, contohnya pembuatan Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3.

FeCl3 + 3 H2O → Fe(OH)3 + 3 HCl

c. Reaksi substitusi, contohnya pembuatan sol As2S3 dari H3AsO3.

2 H3AsO3 + 3 H2S → As2S3 + 6 H2O

d. Reaksi penggaraman, contoh sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, dan BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi encer.


2. Bagaimana pengaruh larutan sabun terhadap campuran air dan minyak tanah ?

Jawab : 

Larutan sabun memiliki efek Tyndall sehingga dapat dikatakan juga larutan sabun adalah koloid yang berupa buih berfase terdispersi gas dan medium pendispersi cair. Larutan sabun memiliki 2 kutub yaitu polar yang bersatu dengan air dan non polar yang bersatu dengan minyak. Dengan adanya dua kutub ini, membuat larutan sabun menjadi emulgator (pembentuk emulsi) yang dapat menyebabkan air dan minyak tanah bersatu.


3. Apakah pengaruh konsentrasi larutan elektrolit terhadap kestabilan koloid ?

Jawab :

Semakin besar konsentrasi larutan, daya tarik menarik antara partikel elektrolit dan partikel koloid semakin kuat sehingga akhirnya koagulasi atau penggumpalan berlangsung lebih cepat.


4. Apakah pengaruh muatan ion terhadap kestabilan koloid ? Apakah pengaruh itu sama kuat terhadap kedua sel ?

Jawab :

Semakin besar muatan ion suatu zat atau partikel, maka semakin baik dan cepat koloid tersebut mencapai kestabilan. Hal ini dikarenakan adanya muatan ion, menyebabkan partikel akan tolak menolak dan mencegah terjadinya agregasi yang dapat menyebabkan pengendapan.

Pengaruh muatan ion berbeda kuatnya terhadap kedua sel. 

Pada koloid positif akan mudah terkoagulasi jika ditambahkan elektrolit yang muatan ion negatifnya lebih besar. Contohnya koloid Fe(OH)3 yang bermuatan positif, lebih mudah dikoagulasikan oleh H2SO4 daripada HCl karena jumlah elektrolit H2SO4 lebih banyak daripada HCl.

Pada koloid negatif akan mudah terkoagulasi jika ditambahkan elektrolit yang muatan ion positifnya lebih besar. Contohnya koloid As2S3 yang bermuatan negatif, lebih mudah dikoagulasikan oleh MgCl2 daripada KCl.


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

5. Bagaimana cara menentukan suhu yang menunjukkan titik didih dan titik beku larutan ?

Jawab :

Cara menentukan suhu yang menunjukkan titik didih dan titik beku larutan yaitu dengan membaca skala termometer saat suhunya stabil (konstan), maka suhu tersebut adalah titik didih atau titik bekunya.


6. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap kenaikan titik didih pada larutan yang sama ?

Jawab : 

Larutan yang sama dengan konsentrasi lebih besar memiliki titik didih yang lebih besar karena konsentrasi suatu zat (M) berbanding lurus dengan molalitas (m) larutan. Semakin besar molalitas larutan, maka semakin besar pula kenaikan titik didihnya. Atau dapat dijelaskan dengan larutan yang memiliki konsentrasi yang tinggi mengandung partikel zat terlarut lebih banyak sehingga lebih lama untuk mendidih.


7. Bagaimana titik didih larutan dibandingkan dengan titik didih air suling ?

Jawab :

Semua larutan (NaCl 0,1M dan NaCl 0,5M serta Urea 0,1M dan Urea 0,5M) memiliki titik didih yang lebih besar daripada air suling karena untuk mendidihkan suatu larutan dibutuhkan kalor yang lebih besar dan waktu yang lebih lama dalam mendidihkan zat terlarutnya.


8. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku air suling ?

Jawab :

Titik beku larutan selalu lebih rendah dibandingkan air suling, sebab akan dibutuhkan lebih banyak energi untuk melepas kalor dari larutan yang mengandung partikel zat terlarut dan membuatnya menjadi beku.

Tuesday, December 13, 2022

PRAKTIKUM KIMIA DASAR : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Koligatif berasal dari bahasa Yunani "colligare" yang artinya kumpulan karena sifat ini bergantung dari banyaknya kumpulan partikel terlarut dalam larutan. Percobaan yang dilakukan meliputi :

1. Kenaikan Titik Didih

Pada percobaan ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu tabung reaksi; gelas kimia 250 mL; termometer; batang pengaduk; pemanas; statif dan klem; air suling; larutan NaCl 0,1M; larutan NaCl 0,5M; larutan Urea 0,1M; dan larutan Urea 0,5M. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menetukan titik didih suatu larutan sampai konstan, lalu membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan pada kenaikan titik didihnya.

Cara kerja dalam praktikum ini, yaitu memasukkan air dan larutan yang akan diuji untuk menentukan titik didihnya. Pada praktikum ini, air suling diganti dengan minyak goreng. Kemudian, menggantungkan termometer pada statif sehingga ujungnya berada pada minyak goreng atau larutan lain yang akan diuji pada gelas kimia. Gelas kimia itu kemudian dipanaskan hingga mencapai 90℃. Ketika sudah mencapai 90℃, mulai mencatat kenaikan titik didihnya setiap 15 sekon sekali hingga akhir kenaikan titik didihnya tetap atau konstan.

Pada percobaan ini, diperoleh suhu konstan sebagai berikut.

a. Air suling yaitu 94℃. Seperti yang kita ketahui bahwa titik didih air sulung yang sebenernya adalah 100℃. Kemungkinan besar kesalahan disebabkan waktu pencatatan suhu terlalu cepat padahal belum mencapai suhu konstannya.

b. NaCl 0,1M, konstan saat suhu 100℃.

c. NaCl 0,5M, konstan saat suhu 101℃.

d. Urea 0,1M, konstan saat suhu 98℃.

e. Urea 0,5M, konstan saat suhu 100℃.

Dari hasil yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi (M) larutan, maka suhu untuk mencapai titik didihnya hingga konstan akan semakin besar dan lebih lama.

Sedangkan, dari perhitungan diperoleh suhu konstan sebagai berikut ini.

a. Air suling yaitu 94℃.

b. NaCl 0,1M, konstan saat suhu 100,00532℃.

c. NaCl 0,5M, konstan saat suhu 100,02765℃.

d. Urea 0,1M, konstan saat suhu 100,002765℃.

e. Urea 0,5M, konstan saat suhu 100,01383℃.

(Perhitungan pada Lampiran)


2. Penurunan Titik Beku

Pada percobaan ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu tabung reaksi; termometer; batang pengaduk; sendok makan; air suling; larutan NaCl 0,1M; larutan NaCl 0,5M; larutan Glukosa 0,1M; dan larutan Glukosa 0,5M; garam dapur secukupnya; dan batu es secukupnya. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menetukan penurunan titk beku suatu larutan.

Cara kerja dalam praktikum ini, yaitu meletakkan es batu secukupnya pada nampan, kemudian ditambahkan dengan garam secukupnya. Pemberian garam ini bertujuan agar es tidak mudah melebur atau mencair. Kemudian, menggerakkan pengaduk hingga air suling atau larutan yang diuji membeku. Mencatat waktu penurunan titik beku ini setiap 15 sekon sampai suhu konstannya.

Pada percobaan ini, diperoleh suhu konstan sebagai berikut.

a. Air suling yaitu 0℃.

b. NaCl 0,1M, konstan saat suhu -0,5℃.

c. NaCl 0,5M, konstan saat suhu -1,5℃.

d. Glukosa 0,1M, konstan saat suhu -0,3℃.

e. Glukosa 0,5M, konstan saat suhu -2,5℃.

Dari hasil yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi (M) larutan, maka suhu untuk mencapai titik bekunya hingga konstan akan semakin rendah.

Sedangkan, dari perhitungan diperoleh suhu konstan sebagai berikut ini.

a. Air suling yaitu 0℃.

b. NaCl 0,1M, konstan saat suhu -0,02℃.

c. NaCl 0,5M, konstan saat suhu -0,099℃.

d. Glukosa 0,1M, konstan saat suhu -0,0099℃.

e. Glukosa 0,5M, konstan saat suhu -0,05℃.

(Perhitungan pada Lampiran)


3. Tekanan Osmotik

Pada percobaan ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu corong tistel; gelas kimia; kertas selopan; karet gelang; dan sirop. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memahami proses osmosis melalui membran semi permeabel.

Cara kerja dalam praktikum ini, yaitu memasukkan sirop ke dalam corong tistel secukupnya. Lalu ditutupi dengan kertas selopan yang diikat dengan karet gelang. Setelah beberapa saat diamati, terjadi perubahan ketinggian (pertambahan dari titik awal) sebagai berikut.

a. 3 menit = 1,1 cm.

b. 5 menit = 1,4 cm.

c. 10 menit = 2,1 cm.

Pada praktikum ini, air dalam gelas kimia masuk ke dalam sirop melalui membran semi permeabel. Pada praktikum ini merupakan peristiwa osmosis yaitu perpindahan zat dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi (hipotonik - hipertonik). Hal inilah yang menyebabkan penambahan tinggi sirop dari 3 - 10 menit. Selain itu, kenaikan atau pertambahan ini disebabkan karena adanya gerakan molekul-molekul air menuju sirop melalui kertas selopan.


Lampiran Perhitungan

1. Kenaikan Titik Didih

a. Air Suling (Kb air = 0,52℃m⁻¹)

- Berdasarkan pengamatan

Tb = 94℃

𝛥Tb = Tb° - Tb = 94℃ - 94℃ = 0℃

- Berdasarkan perhitungan

Tb = 𝛥Tb = 0℃


b. NaCl 0,1M (Larutan Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tb NaCl 0,1M = 100℃

- Berdasarkan perhitungan

NaCl → Na⁺ + Cl⁻

i = 1 + (n-1) 𝛼 = 1 + (2-1) 1 = 2

𝛥Tb = M . V . [1.000/gr (p)] . Kb . i

𝛥Tb = 0,1 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 0,52 . 2

𝛥Tb = 0,00532℃

Tb = Tb° + 𝛥Tb = 100 + 0,00532 = 100,00532℃


c. NaCl 0,5M (Larutan Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tb NaCl 0,5M = 101℃

- Berdasarkan perhitungan

NaCl → Na⁺ + Cl⁻

i = 1 + (n-1) 𝛼 = 1 + (2-1) 1 = 2

𝛥Tb = M . V . [1.000/gr (p)] . Kb . i

𝛥Tb = 0,5 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 0,52 . 2

𝛥Tb = 0,02765℃

Tb = Tb° + 𝛥Tb = 100 + 0,02765 = 100,02765℃


d. Urea 0,1M (Larutan Non Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tb Urea 0,1M = 98℃

- Berdasarkan perhitungan

𝛥Tb = M . V . [1.000/gr (p)] . Kb

𝛥Tb = 0,1 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 0,52

𝛥Tb = 0,002765℃

Tb = Tb° + 𝛥Tb = 100 + 0,002765 = 100,002765℃


e. Urea 0,5M (Larutan Non Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tb Urea 0,5M = 100℃

- Berdasarkan perhitungan

𝛥Tb = M . V . [1.000/gr (p)] . Kb

𝛥Tb = 0,5 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 0,52

𝛥Tb = 0,01383℃

Tb = Tb° + 𝛥Tb = 100 + 0,01383 = 100,01383℃


2. Penurunan Titik Beku

a. Air Suling (Kf air = 1,86℃m⁻¹)

- Berdasarkan pengamatan

Tf = 0℃

𝛥Tf = Tf° - Tf = 0℃ - 0℃ = 0℃

- Berdasarkan perhitungan

Tf = 𝛥Tf = 0℃


b. NaCl 0,1M (Larutan Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tf NaCl 0,1M = -0,5℃

- Berdasarkan perhitungan

𝛥Tf = M . V . [1.000/gr (p)] . Kf . i

𝛥Tf = 0,1 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 1,86 . 2

𝛥Tf = 0,020℃

Tf = Tf° - 𝛥Tf = 0 - 0,020 = -0,02℃


c. NaCl 0,5M (Larutan Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tf NaCl 0,5M = -1,5℃

- Berdasarkan perhitungan

𝛥Tf = M . V . [1.000/gr (p)] . Kf . i

𝛥Tf = 0,5 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 1,86 . 2

𝛥Tf = 0,099℃

Tf = Tf° - 𝛥Tf = 0 - 0,099 = -0,099℃


d. Glukosa 0,1M (Larutan Non Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tf Glukosa 0,1M = -0,3℃

- Berdasarkan perhitungan

𝛥Tf = M . V . [1.000/gr (p)] . Kf

𝛥Tf = 0,1 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 1,86

𝛥Tf = 0,0099℃

Tf = Tf° - 𝛥Tf = 0 - 0,0099 = -0,0099℃


e. Glukosa 0,5M (Larutan Non Elektrolit)

- Berdasarkan pengamatan

Tf Glukosa 0,5M = -2,5℃

- Berdasarkan perhitungan

𝛥Tf = M . V . [1.000/gr (p)] . Kf

𝛥Tf = 0,5 . 5x10⁻³ [1.000/94] . 1,86

𝛥Tf = 0,05℃

Tf = Tf° - 𝛥Tf = 0 - 0,05 = -0,05℃

Wednesday, December 07, 2022

PRAKTIKUM KIMIA DASAR : KOLOID

Koloid adalah jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Umumnya, koloid berukuran 1 nm hingga 100 nm. Meskipun koloid merupakan jenis campuran, namun koloid berbeda dengan larutan dan suspensi. Ukuran partikel suspensi > 100 nm dan larutan sejati < 1 nm. Percobaan yang dilakukan meliputi :

1. Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi

Dalam percobaan ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu belerang (warna kuning), gula, air, gelas kimia, lumpang, dan alu. Tujuan dari percobaan ini adalah membuat sol belerang dengan cara dispersi, tepatnya melalui cara mekanik (dengan penggerusan). Dimulai dengan mencampur satu bagian gula dan belerang. Kemudian, digerus hingga halus. Hasil penggerusan ditambahkan dengan satu bagian gula lagi. Penggerusan dilakukan sampai dengan penambahan gula sebanyak 4x. Tujuan dari penggerusan berulang ini agar partikel-partikel yang terkandung dalam belerang dapat didispersikan menjadi partikel-partikel koloid.

Setelah dilakukan penggerusan, lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia. Lalu ditambahkan dengan air. Setelah dicampur air, warna medium pendispersinya (air) menjadi keruh (seperti warna susu), sedangkan endapannya berwarna kuning muda. Hal ini terjadi karena adanya interaksi antara partikel-partikel koloid dengan partikel gula sehingga mengakibatkan warna sulfur menjadi kuning muda. Warna keruh pada gelas kimia tersebut merupakan sol belerang dan endapannya adalah sebagai wujud dari perubahan partikel kasar menjadi partikel-partikel koloid. Selanjutnya, sol belerang disimpan untuk digunakan dalam percobaan Efek Tyndall.


2. Pembuatan Sol dengan Cara Kondensasi

Dalam percobaan ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu 50 mL air, larutan FeCl3 jenuh (setetes), batang pengaduk, gelas kimia, kaki tiga, dan alat pembakarnya. Tujuan dari percobaan ini adalah membuat sol Fe(OH)3 dengan cara kondensasi. Dimulai dengan memanaskan 50 mL air di dalam gelas kimia. Setelah mendidih, menambahkan setetes FeCl3 (warna awal larutan adalah coklat tua) pada tabung reaksi. Kemudian dilakukan pengadukan sehingga larutan menjadi berwarna coklat bening.

Pembuatan sol Fe(OH)3 ini merupakan pengubahan partikel larutan sejati menjadi partikel koloid. Pengubahan larutan sejati menjadi partikel koloid ini menggunakan prinsip hidrolisis, yaitu FeCl3 bereaksi dengan H2O (air) sehingga dihasilkan sol Fe(OH)3. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.

FeCl3 + 3 H2O → Fe(OH)3 + 3 HCl

Setelah air mendidih kira-kira selama 20 menit ditambah FeCl3 menghasilkan sol Fe(OH)3. Selanjutnya, sol Fe(OH)3 disimpan untuk digunakan dalam percobaan Efek Tyndall.


3. Pembuatan Emulsi

Dalam percobaan ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu 4 buah tabung reaksi, 1 mL minyak tanah, 1 mL premium, 1 mL pertamax, stopwatch, larutan sabun, dan air. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ada tidak terpisahnya zat setelah dicampur air atau diteteskan dengan larutan sabun.

Percobaan dimulai dengan memasukkan terlebih dahulu 1 mL minyak tanah, 1 mL premium, 1 mL minyak goreng, dan 1 mL pertamax pada tabung reaksi. Kemudian, pada masing-masing tabung reaksi dimasukkan 5 mL air. Ketika ditambahkan air, ke empat zat terpisah dengan air dimana zat tersebut berada di permukaan tabung bagian atas. Keempat zat tersebut di atas permukaan karena memiliki massa jenis (𝜌) yang lebih kecil dari air. Jika diurutkan, urutan adalah 𝜌 minyak tanah < 𝜌 pertamax < 𝜌 premium < 𝜌 minyak goreng < 𝜌 air. Hal ini menyebabkan pemisahan tercepat adalah pada zat dengan massa jenis terkecil. Berdasarkan perhitungan waktu dengan stopwatch bahwa pemisahan minyak tanah + air adalah 16,19 detik ; pertamax + air adalah 35,39 detik ; premium + air adalah 1,26 menit ; dan minyak goreng + air adalah 9,46 menit.

Setelah itu, keempat campuran ditambahkan larutan sabun sebanyak 15 tetes. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah keempat zat itu akan memisah atau tidak. Setelah penetesan dilakukan, keempat zat tersebut ternyata menyatu atau tidak memisah. Penyatuan ini terjadi karena larutan sabun memiliki dua kutub yaitu polar yang bersatu dengan air dan non polar yang bersatu dengan keempat zat tersebut. Dengan adanya dua kutub ini, membuat larutan sabun menjadi emulgator (pembentuk emulsi) yang dapat menyebabkan air dan zat-zat menyatu. Jika diurutkan yang terlebih dahulu menyatu adalah air + sabun + pertamax. Lalu diikuti dengan minyak goreng, minyak tanah, dan premium.


4. Efek Tyndall

Dalam percobaan ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu 5 gelas kimia, senter, K2CrO4 5%, sol Fe(OH)3, sol belerang, CuSO4, dan air. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati berkas cahaya dari senter dan perbedaan larutan dan sol ketika diterangi dengan senter.

Percobaan dimulai dengan memasukkan K2CrO4 5%, sol Fe(OH)3, sol belerang, CuSO4, dan air ke dalam gelas kimia. Kemudian diterangi dengan senter. Dari percobaan yaitu :

a. K2CrO4 : seluruh berkas sinar tidak tertahan atau menembus.

b. Sol Fe(OH)3 : berkas sinar dihamburkan, warna penghamburan lebih muda.

c. Sol Belerang : berkas sinar dihamburkan.

d. CuSO4 : seluruh berkas sinar tidak tertahan atau menembus

e. Air : seluruh berkas sinar tidak tertahan atau menembus.

Dari percobaan ini, dapat diketahui bahwa sol Fe(OH)3 dan sol belerang merupakan koloid, sedangkan K2CrO4 5%, CuSO4, dan air (pelarut) merupakan larutan.

Thursday, December 01, 2022

PRAKTIKUM KIMIA DASAR : STOIKIOMETRI

Stoikiometri berasal dari kata "stoicheion" dalam bahasa Yunani berarti mengukur. Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam reaksi habis seluruhnya. Percobaan yang dilakukan meliputi :

1. Percobaan I : 25mL NaOH 0,5M dan 5mL CuSO4 0,5M

Pada percobaan I, digunakan 25mL NaOH dan 5mL CuSO4 dengan masing-masing konsentrasi larutan 0,5M. Kedua larutan dimasukkan ke dalam gelas kimia dengan memasukkan NaOH terlebih dahulu. Ketika larutan CuSO4 dituangkan pada NaOH terlihat endapan turun ke dasar gelas kimia. Kemudian, menempelkan kertas saring pada corong dengan menambahkan sedikit air untuk memudahkan penempelan kertas saring. Lalu meletakkan corong tersebut pada erlenmeyer. Setelah itu, meletakkan pengaduk di dalamnya. Adanya pengaduk adalah untuk membantu dalam menuangkan larutan tadi. Campuran 25mL NaOH dan 5mL CuSO4 tadi menghasilkan warna larutan yang bening. Warna endapan pada larutan ini adalah biru kehitaman. Perobaan ini jika dituliskan dalam reaksi kimia yaitu :

2 NaOH + CuSO4 → Na2SO4 + Cu(OH)2

Sebelum penyaringan, telah dilakukan penimbangan kertas saring terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar mengetahui berat endapan yang diperoleh dari hasil pencampuran 25mL NaOH dan 5mL CuSO4 tadi. Berdasarkan penimbangan, berat kertas saring pada percobaan yaitu 1,1 gram. Setelah dilakukan pengeringan pada kertas saring dengan endapan, diperoleh hasil 3,7 gram. Ini berarti bahwa berat endapan tersebut adalah 2,6 gram.


2. Percobaan II : 15mL NaOH 0,5M dan 15mL CuSO4 0,5M

Pada percobaan II, digunakan 15mL NaOH 0,5M dan 15mL CuSO4 0,5M. Kedua larutan dimasukkan ke dalam gelas kimia dengan memasukkan NaOH terlebih dahulu. Sebelum melakukan penyaringan, kertas saring ditimbang terlebih dahulu dengan berat 1,0 gram. Larutan campuran 15mL NaOH 0,5M dan 15mL CuSO4 0,5M berwarna biru muda dengan warna endapan hijau toska. Setelah itu, penjemuran dilakukan. Saat penimbangan diperoleh 3,9 gram. Ini berarti bahwa berat endapan tersebut adalah 2,9 gram.


3. Percobaan III : 5mL NaOH 0,5M dan 25mL CuSO4 0,5M

Pada percobaan III, digunakan 5mL NaOH 0,5M dan 25mL CuSO4 0,5M. Kedua larutan dimasukkan ke dalam gelas kimia dengan memasukkan NaOH terlebih dahulu. Ketika 25mL CuSO4 0,5M dituangkan, larutan menjadi berwarna biru tua dan warna endapan biru kehijauan.  Sebelum melakukan penyaringan, kertas saring ditimbang terlebih dahulu dengan berat 1,1 gram. Setelah itu, penjemuran dilakukan. Saat penimbangan diperoleh 1,8 gram. ni berarti bahwa berat endapan tersebut adalah 0,7 gram.

Wednesday, November 30, 2022

PRAKTIKUM KIMIA DASAR : REAKSI REDOKS

Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reaksi reduksi adalah reaksi dimana suatu zat melepas oksigen. Sedangkan reaksi oksidasi reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen.

Dalam praktikum ini, alat dan bahan yang digunakan adalah 1,96 gram Amonium Ferrosulfat; neraca untuk menimbang; labu ukur 50 mL; 10 mL H2SO4 2M; aquades; pipet tetes; labu erlenmeyer 100 mL; larutan KMnO4 0,01M; dan pipet 10mL dengan selang plastik atau balon pipet. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati perubahan biloks pada suatu reaksi. Reaksi yang akan ditentukan perubahan biloksnya adalah reaksi antara Fe²⁺ dengan Mn⁷⁺.

Yang pertama kali dilakukan adalah menghitung gram (NH4)2Fe(SO)46H2O atau Amonium Ferrosulfat dengan konsentrasi 0,1M sebanyak 50 mL. Berdasarkan perhitungan diperoleh 1,96 gram Amonium Ferrosulfat yang digunakan. Berikut ini perhitungannya :

M = 0,1M

V = 50 mL = 0,05 L


n = M V = 0,1 . 0,05

n = 0,005 mol


Mr = (2 x N) + (8 x H) + (1 x Fe) + ( 2 x S) + (8 x O) + (12 x H) + (6 x O)

Mr = (2 x 14) + (8 x 1) + (1 x 55,85) + (2 x 32) + (8 x 16) + (12 x 1) + (6 x 16)

Mr = 28 + 8 + 55,85 + 64 + 128 + 12 + 96

Mr = 391,85


massa = n Mr = 0,005 . 391,85

massa = 1,96 gram


Lalu ditimbang menggunakan neraca. Warna Amonium Ferrosulfat semula berwarna hijau kebiruan. Kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan ditambahkan 10 mL H2SO4 2M. Kemudian diencerkan dengan aquades sampai garis tanda labu ukur. Adanya larutan H2SO4 ini berguna sebagai zat pengkondisi asam untuk mengarahkan reaksi. Selain itu, penambahan H2SO4 juga berguna untuk mencegah terjadinya oksidasi Fe²⁺ menjadi Fe³⁺ sehingga terbentuk Fe(OH)3 yang dapat mengendap sebagian oleh air. Persamaan reaksinya yaitu :

Fe²⁺ + 2 OH⁻ → Fe(OH)3

4 Fe(OH)2 + 2 H2O + O2 → 4 Fe(OH)3

Karena Fe²⁺ masih murni dan belum teroksidasi, maka warna larutannya bening atau tidak berwarna.

Setelah itu, dilakukan kalibrasi pipet tetes yang akan digunakan untuk titrasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dalam 1 mL terdapat beberapa tetes. Setelah kalibrasi diketahui bahwa 1 mL larutan dibutuhkan 24 tetes dari pipet tetes atau sama saja dengan 1 tetes = 0,04 mL. Setelah itu, 10 mL larutan (NH4)2Fe(SO)46H2O dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL. Dibutuhkan 85, 80, dan 82 tetes KMnO4 0,01M hingga terjadi perubahan warna. Perubahan ketika ditetesi adalah menjadi berwarna kuning seulas. Warna kuning seulas ini menandakan Fe²⁺ telah bereaksi dengan ion permanganat dan berubah atau teroksidasi menjadi ion Fe³⁺ yang berwarna kuning keemasan.

Dalam sistem Fe³⁺, ion Fe²⁺ merupakan bagian yang berperan dikarenakan potensial elektrodanya lebih kecil daripada potensial yang timbul dalam larutan MnO4⁻ dengan asam. Persamaan reaksinya yaitu :

Fe²⁺ → Fe³⁺ + e⁻

MnO4⁻ + 8 H⁺ + 5 e⁻ → Mn²⁺ + 4 H2O

Ketika Fe²⁺ berubah menjadi Fe³, terjadi perubahan biloks sebesar 1 dan terjadi pengikatan 1 elektron. Pada MnO4⁻ menjadi Mn²⁺ mengalami perubahan biloks sebesar 5 dan terjadi pengiktan 5 elektron. Persamaan redoks untuk percobaan ini yaitu :

Reduksi    : MnO4⁻ + 8 H⁺ + 5 e⁻ → Mn²⁺ + 4 H2O (Katoda)

Oksidasi   : 5 Fe²⁺ → 5 Fe³⁺ + 5 e⁻ (Anoda)

Hasil         :  MnO4⁻ + 8 H⁺ + 5 Fe²⁺ → Mn²⁺ + 5 Fe³⁺ + 4 H2O

Thursday, November 24, 2022

PRAKTIKUM KIMIA DASAR : REAKSI KIMIA

Dalam suatu reaksi kimia yang berlangsung, akan muncul beberapa peristiwa yang menjadi tanda-tanda bahwa suatu materi sedang mengalami perubahan kimia. Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia pada suatu materi dapat diketahui dari beberapa hal seperti terjadi perubahan warna, perubahan suhu, pembentukan endapan, atau pembentukan gas. Percobaan yang dilakukan meliputi :

1. Indikator Sebagai Penunjuk Sifat Asam atau Basa

Pada percobaan pertama, digunakan HCl 0,05M dan NaOH 0,05M yang masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 1mL. Dalam percobaan ini diperlukan 4 tabung reaksi dimana 2 tabung reaksi diisi dengan 1mL HCl 0,05M dan 2 tabung lainnya masing-masing 1mL NaOH 0,05M.

Dalam percobaan ini digunakan indikator PP (Fenolftalein) dan MM (Metil Merah). Trayek perubahan warna PP berkisar dari 8,3 - 10,0. Ketika PP ditetesi pada larutan, apabila pH larutan < 8,3 maka larutan akan tetap tidak berwarna (bening). Sedangkan jika pH larutan > 10,0 maka larutan akan berubah warna menjadi merah. Untuk MM memiliki trayek perubahan warna berkisar dari 4,2 - 6,3. Ketika pH < 4,2 maka larutan yang ditetesi oleh MM akan menjadi berwarna merah. Sedangkan jika pH > 6,3 maka larutan yang ditetesi MM akan berwarna kuning.

Ketika ditetesi PP pada HCl dan NaOH diperoleh HCl tidak terdapat perubahan warna (bening) sedangkan NaOH menjadi berwarna merah muda. Lalu ketika ditetesi MM pada HCl dan NaOH diperoleh HCl menjadi berwarna merah muda sedangkan NaOH menjadi berwarna kuning. Maka, dapat disimpulkan bahwa HCl bersifat asam sedangkan NaOH bersifat basa.


2. Reaksi Pengendapan

a. Endapan Al

Pada percobaan ini, digunakan larutan Al2(SO4)3 0,1M ; NH4OH 1M ; dan NaOH 1M masing-masing sebanyak 1mL. Dalam percobaan ini dibutuhkan 2 tabung reaksi. Pada tabung reaksi pertama, dimasukkan 1mL Al2(SO4)3 0,1M (berwarna bening). Kemudian, ke dalam tabung reaksi ditambahkan 1mL NH4OH 1M sehingga larutan berubah menjadi keruh dan terdapat endapan pada tabung. Kemudian ditambahkan lagi NH4OH, tetes demi tetes. Pada percobaan ini diberikan 6 tetes pada tabung reaksi dan menyebabkan warna larutan tetap keruh namun endapan di permukaan mulai berkurang. Jadi, dapat disimpulkan semakin banyak NH4OH yang diberikan, maka endapan semakin berkurang.

Pada percobaan kedua, dimasukkan 1mL Al2(SO4)3 0,1M (berwarna bening). Lalu ditambahkan 1 mL NaOH 1M dan NH4OH 1M tetes demi tetes. Pada percobaan ini, terdapat endapan putih di permukaan. Ternyata dengan penambahan NaOH maka endapan putih semakin lama akan berkurang dan hilang.

Perobaan pertama jika ditulis dalam reaksi kimia yaitu :

Al2(SO4)3 + 6 NH4OH → 2 Al(OH)3 + 3 (NH4)2SO4

Perobaan kedua jika ditulis dalam reaksi kimia yaitu :

Al2(SO4)3 + 6 NaOH → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4

Dari kedua percobaan ini dapat disimpulkan bahwa ketika Al2(SO4)3 bereaksi dengan NH4OH dan atau NaOH akan menghasilkan endapan Al. Semakin banyak NH4OH yang diberikan kepada Al2(SO4)3, maka endapan akan semakin sedikit atau berkurang (Percobaan I). Pada percobaan II, dengan adanya NaOH maka endapan akan berkurang sampai kemudian hilang.


b. Endapan Zn

Pada percobaan ini tidak jauh berbeda dengan percobaan pada endapan Al. Namun, pada percobaan ini Al2(SO4)3 diganti dengan ZnSO4 0,1M sebanyak 1mL. Pada percobaan I, mula-mula dimasukkan 1mL ZnSO4 0,1M ke dalam tabung reaksi (warna bening). Kemudian ditambahkan 1mL NH4OH 1M ke dalam tabung reaksi. Hal ini menyebabkan larutan menjadi keruh dan muncul endapan pada permukaan tabung. Ketika ditambahkan lagi NH4OH 1M tetes demi tetes, endapan mulai berkurang pada permukaan tabung. Jika ditulis dalam reaksi kimia yaitu :

ZnSO4 + 2 NH4OH → Zn(OH)2 + (NH4)2SO4

Pada percobaan II, mula-mula dimasukkan ZnSO4 0,1M sebanyak 1mL. Kemudian ditambahkan NaOH 1M sebanyak 1mL dan NH4OH 1M tetes demi tetes. Pada percobaan ini menyebabkan larutan menjadi keruh. Ternyata sama dengan percobaan pada Al2(SO4)3, dengan adanya NaOH maka endapan semakin berkurang dan larut. Jika ditulis dalam reaksi kimia yaitu :

ZnSO4 + 2 NaOH → Zn(OH)2 + Na2SO4

Dari kedua percobaan ini, endapan Zn akan terbentuk jika ZnSO4 direaksikan dengan NH4OH dan atau NaOH. Perbedaannya dalam hal kelarutan. Pada ZnSO4 yang diberikan NaOH menyebabkan endapan berkurang dan semakin larut dibandingkan jika hanya diberikan NH4OH. Jadi, dapat disimpulkan bahwa NaOH dapat melarutkan endapan Zn.


c. Endapan Ba

Pada percobaan ini digunakan 1mL larutan BaCl2 0,1M ; 1mL K2CrO4 0,1M ; dan 1 mL HCl 0,1M. Dalam percobaan ini dibutuhkan 2 tabung reaksi. Pada tabung reaksi pertama, mula-mula dimasukkan 1mL larutan BaCl0,1M (warna bening). Kemudian ditambahkan 1mL K2CrO4 0,1M pada tabung reaksi. Warna K2CrO4 adalah kuning terang. Ketika ditambahkan K2CrO4 larutan menjadi berwarna kuning muda dan terdapat endapan Ba pada dasar tabung. Percobaan ini jika ditulis dalam reaksi kimia yaitu :

BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4 + 2 KCl

Pada percobaan kedua, mula-mula dimasukkan 1mL larutan BaCl0,1M (warna bening). Kemudian pada tabung reaksi ditambahkan 1mL K2CrO4 0,1M dan 1 mL HCl 0,1M. Adanya HCl menyebabkan warna larutan menjadi kuning tua dan terdapat endapan di dasar tabung. Percobaan ini jika ditulis dalam reaksi kimia yaitu :

BaCl2 + 2 HCl + 2 K2CrO4 → BaCr2O7 + 4 KCl + H2O

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa endapan Ba terbentuk akibat adanya ion CrO4²⁻. Dari percobaan dapat diketahui bahwa kelarutan BaCl2 pada larutan HCl lebih lemah dibandingkan dengan penambahan BaCl2 dengan K2CrO4. Jadi, endapan Ba pada campuran BaCl2, HCl, dan K2CrO4 lebih banyak (warna larutan kuning tua) dibandingkan campuran BaCl2 dan K2CrO4 saja (warna larutan kuning muda).


3. Reaksi Pembentukan Gas CO2

Pada percobaan ini, digunakan tabung reaksi pipa samping dengan selang, 2 gr batu pualam (CaCO3), 3mL HCl 3M, penyumbat gas karet, dan larutan Ba(OH)2. Adanya selang digunakan untuk mengalirkan gas pada larutan Ba(OH)2. Percobaan pertama dilakukan dengan mengambil terlebih dahulu tabung reaksi pipa samping, kemudian menimbang 2 gram CaCO3 dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi pipa samping, kemudian ditambahkan 3mL HCl 3M ke dalam tabung. Menutup tabung dengan sumbat karet dan mengalirkannya ke dalam larutan Ba(OH)2. Saat pencampuran ada gelembung busa putih keruh dan gas CO2. Ketika dialiri pada Ba(OH)2, terdapat endapan putih di dasar tabung. Pada pembentukan CO2, tabung reaski terasa panas karena reaksi ini termasuk reaksi eksoterm. Sedangkan gas yang dialirkan pada Ba(OH)2, gelembung-gelembung itu terserap dan terbentuk endapan BaCO3. Persamaan reaksi CaCO3 dan HCl dapat ditulis :

CaCO3 + 2 HCl → CaCl2 + H2O + CO2

Sedangkan ketika gas CO2 dialirkan kepada Ba(OH)2 dapat ditulis :

CO2 + Ba(OH)2 → BaCO3 + H2O


4. Reaksi Pembentukan Warna

Pada percobaan ini digunakan campuran 1mL H2C2O4 0,1M + 2 tetes H2SO4 ; KMnO4 ; larutan FeSO4 ; tetesan H2SO4 2M ; 2mL FeCl3 0,1M ; 2mL KSCN 0,1M ; dan beberapa butir kristal Na3PO4. Pada percobaan pertama, campuran 1mL H2C2O4 0,1M + 2 tetes H2SO4 yang ada pada tabung reaksi ditambahkan KMnO4 tetes demi tetes. Pada campuran 1mL H2C2O4 0,1M + 2 tetes H2SO4, larutan masih berwarna bening. Ketika diberikan KMnO4 tetes demi tetes (warna KMnO4 adalah ungu tua), larutan menjadi berwarna ungu tua. Namun, setelah didiamkan warna ungu tua mulai menghilang. Sedangkan ketika larutan FeSO4 ditambah 2 tetes H2SO4 2M, larutan tetap bening dan ketika ditetesi oleh KMnO4 yang berwarna ungu tua, warna larutan menjadi merah bata dan terdapat endapan coklat.

Percobaan yang dilakukan selanjutnya adalah untuk membandingkan warna kedua larutan. Pada tabung reaksi pertama, dimasukkan 2mL FeCl3 0,1M (FeCl3 berwarna kuning), kemudian ditambahkan 2mL KSCN 0,1M (KSCN berwarna merah muda), dan ditambahkan beberapa butir kristal Na3PO4. Hasil dari pencampurannya menghasilkan larutan berwarna merah muda dan terdapat endapan putih. Sedangkan pada campuran FeCl3 + KSCN tanpa kristal Na3PO4, warna larutan menjadi berwarna merah darah. Dari reaksi-reaksi di atas ini menunjukkan bahwa reaksi kimia dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.