Das Genesis -- Room 404
Alih-alih menetapkan pendekatan mereka secara jelas sejak awal, Ayudhia Virga dan Yura Kenn Kusnar—dua sahabat yang berbagi ketertarikan terhadap subkultur bawah tanah—menemukan jalan mereka ke dunia seni secara organik. Sebagai respons terhadap lingkungan seni yang sering kali terasa steril dan tersanitasi, sejak 2017 hingga 2022, mereka bereksperimen dengan ruang-ruang kota yang jarang dimanfaatkan, dari gedung kosong hingga tempat cuci mobil, sebagai ruang sementara yang menolak struktur kontrol formal. Kasar, mendesak, dan belum terdefinisi, mereka terus berada di pinggiran. Alternatif, luar arus utama, dan eksis di sela-sela.
Meski sempat berhenti sejenak, keheningan itu tak pernah benar-benar bertahan lama. Pada 2025, mereka membentuk DAS GENESIS, sebuah kolektif yang cair dan lintas disiplin, menggabungkan seni, teknologi, dan suara. Perjalanan kreatif mereka yang terbaru melahirkan ROOM 404, pameran perdana di Sewu Satu pada tanggal 17 Mei 2025 - 15 Juni 2025. Sekali lagi ‘membajak ruang’, karya-karya ini mendisrupsi galeri baik secara fisik maupun filosofis, mempertanyakan sistem kepercayaan, kebenaran dan kebohongan, serta nilai-nilai seni. Di sini, karya dan objek tidak dilihat sebagai komoditas, melainkan fragmen dari dunia lain yang terdistorsi—hilang, dicari, dan direbut kembali.
Angka "404" merujuk pada kode kesalahan internet "404 Not Found"; sebuah pesan yang menunjukkan bahwa sesuatu yang seharusnya ada, justru tidak ditemukan. Ini mencerminkan logika dari pameran ini: penolakan terhadap kejelasan. Seperti kolektifnya, ROOM 404 adalah ruang yang licin dan sukar didefinisikan. Ia hadir, tetapi sulit ditemukan.
Setiap karya dalam pameran ini merupakan kontradiksi terhadap keindahan dalam makna konvensionalnya. Sebuah kritik terhadap kriteria dan norma yang mengatur produksi dan konsumsi seni. Karya-karya ini memainkan hubungan antara material fisik dan ranah metafisik, banyak di antaranya menggunakan teknik cetak 3D sebagai pendekatan pembuatan yang canggih dan kontemporer, sambil menghadapkan penonton pada pertanyaan-pertanyaan mendasar yang mengguncang, namun perlu:
Bisakah kepercayaan ada tanpa pemahaman penuh?
Bagaimana kita mendefinisikan kekuatan ketika menolak kategorisasi?
Apa yang terjadi ketika ambisi manusia berhadapan dengan yang tidak dikenal?
Disertai dengan teks-teks pendamping, karya-karya ini menantang asumsi kita tentang kepercayaan, kekuasaan, penciptaan, dan batas pemahaman manusia—menarik kita ke dalam ruang yang mencerminkan ketegangan di antara semuanya. Di tengah kondisi hari ini, yang ditandai oleh disinformasi politik yang mengaburkan fakta dan fiksi, ROOM 404 menantang kita untuk menghadapi ketidakstabilan realitas kita. Pameran ini menghadirkan ruang yang terpecah untuk merefleksikan secara kritis sistem-sistem yang membentuk pemahaman kita tentang kebenaran. Sebagai ruang sementara, ROOM 404 adalah tempat untuk berdiam dalam ketidaknyamanan karena tidak tahu; untuk berada bersama hal-hal yang menolak ditemukan; dan untuk berpikir tanpa janji akan jawaban.
Saya menghadiri pameran pada tanggal 04 Juni 2025.
Note :
Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.
No comments:
Post a Comment