Saturday, January 01, 2022

PERCOBAAN DERET BALMER

Teori Dasar

Percobaan yang dilakukan oleh Johann Balmer (1885) melalui pengamatan spektrum pancaran atom gas hidrogen (H) menunjukkan bahwa energi atom adalah diskrit. Spektrum yang dipancarkan oleh atom gas hidrogen terurai menjadi beberapa spektrum garis berwarna cahaya tampak, seperti merah, hijau-biru, dan ungu. Intensitas dan kedudukan garis spektrum yang teramati menunjukkan karakteristik atom tersebut. Kedudukan spektrum garis tersebut menyatakan suatu orde tertentu dan berkaitan dengan panjang gelombangnya yang dinyatakan dengan hubungan.

Dari Teori Atom Bohr, diketahui bahwa peristiwa pancaran atom gas hidrogen merupakan hasil peristiwa eksitasi dan deeksitasi (transisi atau perpindahan) elektron dari satu kulit atom ke kulit atom lainnya seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Spektrum garis yang teramati muncul dari peristiwa difraksi dan interferensi setelah pancaran energi atom tersebut melewati suatu celah sempit (kisi). 

Susunan peralatan pada percobaan Deret Balmer.

Langkah Percobaan

Hasil Pengamatan


































Analisa Data

Prinsip kerja dalam percobaan ini yaitu cahaya yang dihasilkan oleh lampu hidrogen mengalami pembelokkan gelombang cahaya yang melewati kisi. Semakin kecil kisi, maka penyebaran gelombangnya akan semakin besar. Hasil difraksi tersebut kemudian mengalami interferensi gelombang atau perpaduan gelombang sehingga spektrum warna merah, hijau-biru, biru, dan ungu dapat teramati pada teleskop.

Garis spektrum yang teramati adalah merah (n=3), hijau-biru (n=4), biru (n=5), dan ungu (n=6) saja. Pada orde n=1 dan n=2 juga terlihat spektrum garis, namun ini tidak berlaku dalam Deret Balmer. Hal ini karena untuk n=1 dan n=2 tidak terdapat garis dengan intensitas tinggi sehingga spektrum yang dihasilkan adalah kontinyu lemah. Oleh karena itu, hasil untuk n=1 menjadi minus dan n=2 menjadi tak hingga. Untuk n > 7, spektrum garis masih terbentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.

Pada saat kalibrasi awal di titik , yang muncul pertama kali adalah warna merah (n=3). Warna merah muncul pertama kali karena spektrum warna yang memiliki panjang gelombang terbesar justru memiliki nilai energi E yang paling kecil dibandingkan spektrum warna lainnya. Inti atom yang bermuatan positif, memiliki daya tarik terhadap elektron yang bermuatan negatif. Akibatnya, elektron-elektron di setiap lintasan selalu mengelilingi inti. Elektron yang tingkat energinya terendah (warna merah), paling mudah ditarik oleh inti. Oleh karena itu, warna merah yang tampak terlebih dahulu.




Friday, December 31, 2021

CONTOH SOAL FISIKA DASAR : MIKROSKOP, SPEKTROMETER, POLARIMETER, OSILOSKOP, DAN WATAK LAMPU PIJAR

MIKROSKOP

1. Mengapa tidak terjadi perbesaran lateral untuk lensa okuler pada waktu mata melihat tanpa berakomodasi ?

Jawab :

Hal ini karena perbesaran lateral hanya terjadi atau terdapat pada lensa obyektif, bukan lensa okuler. Perbesaran lateral dari lensa obyektif ini menentukan ukuran linier dari bayangan nyata. Sedangkan pada lensa okuler terjadi perbesaran sudut dari lensa mata yang menghubungkan ukuran sudut dari bayangan maya yang dilihat melalui lensa mata dengan ukuran sudut yang dibentuk atau dipunyai oleh bayangan nyata dari lensa obyektif. Maka, perbesaran yang terjadi pada lensa okuler yaitu perbesaran lateral yang dapat dinyatakan dengan h'/h = m1. Dan perbesaran yang terjadi pada lensa okuler yaitu perbesaran sudut atau dinyatakan dengan d/f2 = 25/f2 = m2.


2. Mana yang lebih menguntungkan, melihat dengan mikroskop tanpa berakomodasi atau berakomodasi sekuat-kuatnya ? Mengapa ?

Jawab :

Yang lebih menguntungkan yaitu melihat dengan mikroskop tanpa berakomodasi. Hal ini karena jika kita melihat dengan berakomodasi sekuat-kuatnya akan menyebabkan mata cepat lelah. Penyebab lelah ini karena berkas sinar yang menuju mata bukan berkas sinar sejajar. Sebaliknya, ketika kita melihat mikroskop dengan mata tanpa berakomodasi, berkas yang terbentuk adalah sejajar (sok = fok) maka mata tidak akan cepat lelah ketika kita menggunakan mikroskop dalam waktu relatif lama.


SPEKTROMETER

3. Sebutkan cara menentukan indeks bias prisma.

Jawab :

Caranya yaitu dengan mencari indeks bias menggunakan metode sudut datang = sudut pembias prisma dengan cara.

a. Mencari skala sudut pada saat teropong dan sumber cahaya berada pada suatu garis lurus (titik nol).

b. Meletakkan prisma sedemikian rupa sehingga sudut antara titik nol dengan sinar pantul yang diperoleh dari kedua sisi prisma akan membentuk sudut yang sama besar. Posisi itu menunjukkan bahwa sisi lain tegak lurus terhadap sinar datang.

c. Mencari sinar bias yang keluar dari prisma menggunakan teropong, lalu mencatat sudut skalanya.

d. Selisih sudut deviasi pada langkah (c) dengan skala sudut titik nol merupakan sudut deviasi.


POLARIMETER

4. Jika tabung berisi aquades apakah bidang polarisasi akan berputar ? Jelaskan.

Jawab :

Bidang polarisasi tidak akan berputar. Hal ini karena aquades bukan bahan optis aktif yang dapat memutar bidang polarisasi. Ketika cahaya dilewatkan pada tabung berisi aquades, posisi polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasi juga tegak lurus), maka sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma polarisasi (daya putar aquades nol dari polarimeter), maka bidang polarisasi tidak berputar.


5. Mengapa umumnya digunakan cahaya lampu natrium dalam percobaan polarimeter ?

Jawab :

Lampu natrium (panjang gelombang 589,3 nm) umumnya digunakan pada percobaan karena lampu natrium merupakan sinar monokromatis yang menghasilkan berkas sinar sejajar dan mampu membentuk kira-kira 90% pancaran cahaya. Lampu natrium juga merupakan sumber cahaya elektrik yang paling efisien mencapai hingga 200 lm/W (lumen/Watt) yang menghasilkan keluaran cahaya dengan panjang gelombang yang mendekati sensitivitas puncak manusia. Intensitas cahaya lampu natrium juga tidak berkurang seiring lampu natrium lama tidak digunakan.


OSILOSKOP

6. Jelaskan pengertian amplitudo dan periode gelombang.

Jawab :

Amplitudo gelombang yaitu jarak (simpangan terjauh dan terbesar) dari gelombang dihitung dari titik atau kedudukan seimbangnya, dengan satuan meter (m) atau centimeter (cm).

Periode gelombang yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran sempurna atau penuh (dua puncak atau dua dasar berurutan), dengan satuan sekon (s).


7. Besaran listrik apa yang dapat diukur dengan osiloskop secara langsung dan tidak langsung ?

Jawab :

Besaran listrik yang dapat diukur langsung, yaitu.

- Simpangan maksimum (Amplitudo)

- Tegangan dari puncak ke puncap (vp-p)

- Tegangan maksimum (vmax)

- Periode (T)


Besaran listrik yang tidak dapat diukur langsung, yaitu.

- Tegangan efektif (vef)

- Frekuensi (f)


8. Apa nama tabung panjang yang ada dalam osiloskop dan sebutkan komponen penting yang ada di dalamnya.

Jawab :

Nama tabung yang ada pada osiloskop yaitu Tabung Sinar Katoda (CRT). Komponen penting didalamnya yaitu senapan elektron, katoda, anoda, heater (elemen pemanas), layar pendar, pengatur berkas, dan lensa.


9. Apa yang dimaksud dengan pola Lissayous ?

Jawab :

Pola Lissayous merupaka pola yang ditimbulkan oleh dua buah gelombang sinusoidal dengan syarat kedua gelombang tersebut mempunyai frekuensi yang sama atau berbeda saling tegak lurus dan berada pada amplitudo konstan.


WATAK LAMPU PIJAR

10. Apa yang dimaksud dengan penghantar yang linier ?

Jawab :

Penghantar yang linier adalah penghantar yang mengikuti Hukum Ohm.

Maksud penghantar linier yang mematuhi Hukum Ohm, yaitu.

a. Penghantar merupakan konduktor yang baik, bukan semikonduktor.

b. Penghantar tidak mengalami perubahan suhu yang signifikan ketika dialiri arus, karena bila suhu berubah maka hambatan akan berubah pula.

c. Penghantar memiliki induktansi dan kapasitansi rendah atau induktansi sama dengan kapasitansi sehingga impedansi (hambatan) merupakan murni R (resistansi).

d. Nilai resitansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan atau diberikan kepada konduktir tersebut.

Saturday, December 25, 2021

CONTOH SOAL FISIKA DASAR : VISKOSITAS, TEGANGAN PERMUKAAN, DAN KELEMBABAN UDARA

VISKOSITAS

1. Berilah definisi koefisien kekentalan (viskositas) zat cair secara umum.

Jawab :

Secara umum, koefisien kekentalan zat cair didefinisikan sebagai suatu ukuran dan tetapan yang dimiliki oleh suatu fluida dan menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida (kentalnya fluida).


2. Apakah pengaruh suhu terhadap koefisien kekentalan zat cair ?

Jawab :

Pada suhu rendah, kekentalan zat cair bertambah. Sebaliknya ketika suhu tinggi, maka kekentalan zat cair berkurang. Hal ini terjadi karena saat suhu bertambah, tumbukan partikel dalam zat cair juga bertambah sehingga daya lenting partikelnya semakin besar dan menyebabkan jarak antar partikel berkurang dan kekentalan zat cairnya juga berkurang.


3. Sebutkan aplikasi viskositas dalam kehidupan sehari-hari.

Jawab :

a. Pelumas mesin (oli)

Tiap mesin membutuhkan kekentalan oli yang berbeda-beda. Viskositas dari oli sangat diperhitungkan untuk meminimalisir gaya gesek yang ditimbulkan oleh mesin yang bergerak dan terkontak satu terhadap yang lain sehingga mencegah dari keausan suatu mesin.

b. Pemanis buatan

Viskositas pada asomalt harus rendah karena berpengaruh pada rasa. Selain itu, viskositas asomalt dapat memperbaiki tekstur dan rasa bahan makanan.

c. Mutu Bahan Pangan

Digunakan sebagai standar mutu bahan pangan sehingga viskositas tiap perusahaan berbeda walaupun produk yang dibuat sama, misalnya viskositas pada kecap "ABC" berbeda dengan viskositas kecap "Bango".


TEGANGAN PERMUKAAN

4. Jelaskan mengapa silet atau jarum dapat mengapung di atas permukaan air ?

Jawab :

Penyebab silet atau jarum dapat mengapung di atas permukaan air yaitu karena adanya tegangan permukaan akibat interaksi molekul-molekul zat cair di permukaan zat cair. Di bagian dalam sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain di sekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain di bagian atas molekul cairan itu. Hal ini dikarenakan adanya gaya pemulih yang menopang silet atau jarum.


5. Jika anda mempunyai suatu pipa pegas yang lubangnya sangat kecil dan ujungnya anda masukkan ke dalam air, maka air akan naik ke dalam pipa. Jelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi ?

Jawab :

Hal ini disebabkan akibat adanya gaya tekan dari lubang pipa ke dalam air yang menimbulkan reaksi balik dimana adanya gaya pemulih atau gaya ke atas dari air sehingga air dapat masuk ke dalam pipa tersebut.


6. Apakah tegangan permukaan bergantung pada suhu zat cair yang digunakan ?

Jawab :

Ya, tegangan permukaan bergantung pada suhu zat cair karena pada umumnya ketika terjadi kenaikan suhu, maka nilai tegangan permukaan menurun. Hal ini disebabkan karena ketika suhu meningkat, molekul cairan bergerak semakin cepat sehingga pengaruh interaksi antar molekul cairan berkurang. Akibatnya, nilai tegangan permukaan juga mengalami penurunan.


7. Sebutkan aplikasi tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari.

Jawab :

a. Penggunaan antiseptik

Antiseptik memakai prinsip tegangan permukaan yaitu mampu membasahi atau membersihkan kotoran, dengan demikian lebih mudah dalam mengobati luka.

b. Bidang farmasi

Untuk menentukan jenis surfaktan untuk membuat emulsi dan meningkatkan stabilitas suspensi dan emulsi.

c. Pengunaan sabun detergen

Untuk mencuci pakaian kotor.


KELEMBABAN UDARA

8. Apa yang dimaksud dengan uap air jenuh dan apa hubungannya dengan kelembaban udara ?

Jawab :

Uap air jenuh yaitu kondisi dimana kapasitas udara untuk menampung uap air berada pada keadaan maksimum pada suhu dan tekanan tertentu.

Hubungan antara uap air jenuh dan kelembaban udara yaitu kelembaban udara ditentukan oleh banyaknya uap air dalam udara. Jika uap air berada pada tekanan maksimum atau jenuh berarti kapasitas udara pun mencapai maksimum sehingga kelembaban udara menjadi tinggi atau berada pada titik maksimum.


9. Apa hubungan antara tekanan uap air maksimum dengan titik embun ?

Jawab :

Tekanan uap air maksimum atau jenuh (es) bergantung pada suhu. Jika suhu tinggi, tekanan uap air maksimum atau jenuh (es) akan semakin meningkat. Sebaliknya jika suhu rendah, tekanan uap air maksimum atau jenuh (es) akan semakin menurun. Maka pada tekanan uap aktual (ea) yang tetap, kelembaban relatif akan menurun bila suhu meningkat.

Jika dilihat pada persamaan.




Dengan RH adalah kelembaban relatif (%), ea adalah kelembaban atau kadar uap air aktual (mb), dan es adalah kadar uap air maksimum atau jenuh (mb).

Namun, bila ea = es, maka RH akan mencapai 100%. Ketika RH mencapai 100% maka suhu kritis dalam udara jenuh atau biasanya disebut dengan titik embun (prosesnya disebut dengan pengembunan).


10. Sebutkan definisi kelembaban mutlak dan kelembaban relatif.

Jawab :

Kelembaban mutlak adalah massa uap air per satuan volume yang mengandung uap air tersebut.

Kelembaban relatif adalah perbandingan antara kadar uap air yang ada (spesifik atau aktual) dengan kadar uap air maksimum yang dapat tercapai pada temperatur tertentu.


11. Sebutkan aplikasi kelembaban udara dalam kehidupan sehari-hari.

Jawab :

a. Melindungi permukaan bumi terhadap besarnya pengaruh radiasi inframerah.

b. Dalam proses fisik atmosfer, kelembaban udara dapat menyimpan panas dari matahari yaitu bentuk sensible heat menjadi latent heat sehingga apabila kelembaban tinggi maka suhu udara akan turun karena sensible heat tersimpan menjadi latent heat.

c. Dalam bidang pertanian, kelembaban udara dapat meningkatkan produktivitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Misalnya, bakau yang ditanam pada daerah yang kelembabannya tinggi, maka bakau tersebut akan berkembang dan berproduktivitas dengan maksimal.

Sunday, December 19, 2021

MENGHITUNG NILAI UKURAN PEMUSATAN DATA SERTA UKURAN PENYEBARAN DATA

Menghitung Nilai Ukuran Pemusatan Data (Mean, Median, dan Modus) serta Ukuran Penyebaran Data (Jangkauan, Simpangan Rata-rata, Simpangan Baku, dan Kuartil)


DATA PENGAMATAN


POT A







POT B







POT C






Monday, December 13, 2021

CONTOH SOAL FISIKA MATERIAL : DIFUSI

1. Jelaskan perbedaan antara self fussion dan interdifussion.

Jawab :

Self difussion adalah difusi yang terjadi pada logam murni dimana atom yang berpindah berasal dari jenis material yang sama sehingga tidak ada perubahan komposisi.

Interdifussion atau Impurity Difussion adalah perpindahan atom dari satu logam ke logam lain sehingga terjadi perubahan konsentrasi selama beberapa waktu tertentu.


2. Bandingkan kekosongan dan interstisi pada mekanisme difusi. Kenapa difusi interstisi secara normal lebih cepat atau besar daripada difusi kekosongan ?

Jawab :

Pada difusi kekosongan terjadi perpindahan posisi atom dari posisi normalnya ke posisi kosong yang berada di sebelahnya. Sedangkan, pada difusi interstisi terjadi perpindahan posisi atom dari posisi interstisial ke posisi terdekat di sebelahnya yang kosong.

Difusi interstisi secara normal lebih cepat atau besar daripada difusi kekosongan karena pada difusi interstisi, ukuran atom pengotor lebih kecil sehingga mobilitas lebih besar dan lebih banyak posisi interstisial yang kosong. Selain itu, karena probabilitas interstisial kosong yang berdekatan lebih besar dari kekosongan (vacancy) yang berdekatan pada atom induk (host).













Lampiran Table 5.2

Tuesday, December 07, 2021

CONTOH SOAL FISIKA KUANTUM : MEKANIKA KUANTUM

1. Jelaskan mengapa radiasi benda hitam tidak dapat dijelaskan dalam fisika klasik.

Jawab :

Sebelumnya ada 2 teori klasik yang menjelaskan spektrum radiasi benda hitam, yaitu teori Wien dan teori Rayleigh-Jeans. Teori Wien menyatakan hubungan antara intensitas radiasi dengan panjang gelombang menggunakan analogi antara radiasi dalam ruangan dan distribusi kelajuan molekul gas. Namun, Teori Wien hanya mampu menjelaskan radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang pendek tetapi gagal untuk panjang gelombang yang panjang. Teori Rayleigh-Jeans menyatakan hubungan antara intensitas dan panjang gelombang radiasi dengan menggunakan penurunan dari teori klasik murni. Namun, teori ini hanya mampu menjelaskan panjang gelombang yang panjang tetapi gagal untuk panjang gelombang yang pendek. Jelas bahwa fisika klasik gagal menjelaskan radiasi benda hitam karena fisika klasik menyatakan bahwa spektra radiasi benda hitam adalah kontinu.

Akhirnya penjelasan yang memuaskan datang dari Max Planck yang mengajukan rumus empiris dan model teoritis yang ternyata sangat cocok dengan hasil pengamatannya. Asumsi Max Planck yaitu.

(1) Energi radiasi yang dipancarkan oleh getaran-getaran molekul benda bersifat diskret, yang besarnya adalah En = nhf dengan n = bilangan kuantum (1, 2, 3, ...), f = frekuensi getaran molekul (Hz), dan h = konstanta Planck.

(2) Molekul-molekul menyerap atau memancarkan energi radiasi dalam paket diskret yang disebut kuantum atau foton. Energi radiasi terkuantisasi dengan besar energi satu foton yaitu hf.

Karena kecocokkan dari pernyataan ini menandai lahirnya teori kuantum yang diawali oleh Teori Planck.


2. Apa makna konstanta Planck h ?

Jawab :

Konstanta Planck (lambang h) adalah konstanta fisika untuk menjelaskan ukuran kuanta.





3. Jelaskan fenomena efek fotolistrik secara klasik dan modern atau kuantum. Dimana perbedaan mendasarnya ?

Jawab :

Secara Klasik

Efek fotolistrik secara klasik didasarkan pada teori gelombang cahaya yang berorientasi pada dua sifat gelombang cahaya yaitu intensitas dan frekuensi. Namun, efek fotolistrik yang dijelaskan oleh teori gelombang cahaya gagal dalam menerangkan beberapa sifat efek fotolistrik.

Secara Kuantum

Efek fotolistrik secara kuantum didasarkan pada teori foton. Teori foton menyatakan bahwa semua foton memiliki energi yang sama (E = hf) sehingga menaikkan intensitas cahaya berarti menambah jumlah foton, tetapi tidak menambah energi tiap foton selama frekuensi tetap. Einstein menyatakan bahwa dalam interaksi antara foton dan elektron di dalam logam, sifat partikel cahayalah yang berperan yaitu terjadi tumbukan antara foton cahaya dengan elektron ibarat tumbukan antara dua bola biliar.


Perbedaan

Secara Klasik (Teori Gelombang Cahaya)

- Energi kinetik elektron foto harus bertambah jika intensitas cahaya diperbesar. Namun gagal karena fakta menunjukkan energi kinetik maksimum elektron foto tidak bergantung pada intensitas cahaya.

- Efek fotolistrik dapat terjadi pada setiap frekuensi asalkan intensitasnya memenuhi. Hal ini bertentangan dengan kenyataan bahwa setiap permukaan membutuhkan frekuensi minimum tertentu (frekuensi ambang fo) untuk dapat menghasilkan elekton foto.

- Diperlukan waktu yang lama agar elektron berhasil mengumpulkan energi untuk keluar dari permukaan logam. Namun, ternyata elektron dapat terlepas dari permukaan logam hampir tanpa selang waktu setelah penyinaran.

- Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum elekton foto bertambah jika frekuensi cahaya diperbesar.

Secara Kuantum (Teori Foton)

- Kenaikan intensitas cahaya menyebabkan bertambahnya jumlah elektron yang terlepas, tetapi karena energi elektron tidak berubah maka energi kinetik maksimum elekton foto juga tidak berubah.

- Kenaikan frekuensi cahaya akan meningkatkan energi kinetik elektron foto yang memenuhi hubungan berikut ini Ekm = hf - Wo.

- Elektron terlepas dari permukaan logam sesaat setelah penyinaran karena cahaya bersifat partikel (paket energi) sehingga terjadi transfer energi spontan dari foton ke elektron dengan interaksi satu-satu.

- Jika frekuensi cahaya f < frekuensi ambang fo, maka tidak ada elektron yang terlepas dari permukaan logam, berapapun intensitas cahaya yang digunakan.


4. Apakah sama antara photovoltaic dan sel surya ?

Jawab :

Sel surya sama saja dengan photovoltaic atau sel photovoltaic yaitu sebuah alat yang tersusun dari material semikonduktor yang dapat mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik secara langsung. Sel surya pada dasarnya terdiri atas sambungan p-n yang sama fungsinya dengan sebuah dioda. Sel surya mengikuti prinsip photovoltaic, maksudnya dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton dan ketika foton mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik.


5. Apa itu XPS (X-Ray Photoelectron Spectroscopy) ? Apa perbedaannya dengan XRD (X-Ray Difraction) ?

Jawab :

XPS atau spektroskopi fotoelektron sinar-x adalah spektroskopi yang didasari oleh adanya pemisahan beresolusi tinggi dari energi ikatan elektron pada tingkat inti yang diemisikan oleh efek fotolistrik yang berasal dari radiasi sinar-x. Prinsip kerja XPS yaitu sumber foton berasal dari radiasi sinar-x dilewatkan pada sampel. Elektron yang berada di dekat inti atau kulit bagian dalam akan diemisikan keluar yang ditangkap oleh penganalisa dan dideteksi dalam bentuk energi ikat. Energi ikat elektron bagian dalam atau dekat inti oleh interface (permukaan) atau software akan ditampilkan dalam bentuk spektrum energi ikat terhadap intensitas, yang artinya pada akhirnya dapat diinterpretasikan sebagai kehadiran atom atau molekul tertentu.


Perbedaan XPS dan XRD

XPS

- Cahaya dianggap sebagai partikel karena prinsip kerjanya adalah sesuai dengan efek fotolistrik.

- Digunakan untuk melihat spektrum energi ikat terhadap intensitas dan interpretasi kehadiran atom atau molekul.

XRD

- Cahaya dianggap sebagai gelombang karena prinsipnya adalah difraksi cahaya (pembelokan arah gelombang).

- Digunakan untuk menganalisa padatan kristalin.


6. Jelaskan prinsip ketidakpastian Heisenberg. Apakah hubungannya dengan energi-waktu ?

Jawab :

Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum partikel secara teliti pada saat yang bersamaan. Jika kita dapat menentukan posisi partikel secara teliti, pastilah momentumnya tidak teliti dan sebaliknya. Sama saja halnya dengan gerak elektron di sekitar inti atom, tentu saja posisi dan momentum elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti karena elektron selalu bergerak. Yang dapat ditentukan hanyalah orbital (daerah kebolehjadian terbesar untuk menemukan elektron).


Hubungan prinsip ketidakpastian Heisenberg dengan energi-waktu

Hal ini tidak mungkin untuk menentukan energi dan waktu koordinat partikel dengan tepat. Semua pengukuran energi membawa ke dalam ketidakpastian. Keadaan terendah dari atom telah juga didefinisikan karena atom biasanya ada tanpa batas waktu pada keadaan dasar. Keadaan lain pada energi yang lebih tinggi kurang tepat karena atom cepat atau lambat akan bergerak secara spontan ke kondisi menurunkan energi.


7. Jelaskan arti persamaan Schrodinger.

Jawab :

Persamaan Schrodinger yaitu fungsi gelombang yang menyatakan perilaku dari partikel (elektron), termasuk tingkat-tingkat energi elektron yang diskret dalam atom, yang mengikuti suatu persamaan diferensial untuk gelombang.


8. Apa yang dimaksud sumur potensial ?

Jawab :

Sumur potensial yaitu daerah yang tidak mendapat pengaruh potensial sedangkan daerah sekitarnya mendapat pengaruh potensial.


9. Apa yang dimaksud dengan Efek Tunneling (Terobosan) ?

Jawab :

Efek Tunneling (Terobosan) yaitu suatu efek yang menunjukkan bahwa partikel datang dapat menembus dinding potensial (potential barrier), meskipun energi kinetik partikel lebih kecil daripada tinggi dinding potensial.


10. Apa yang dimaksud dengan Laser ?

Jawab :

LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) yaitu terjadinya proses penguatan cahaya oleh emisi radiasi yang terstimulasi. Atau diartikan sebagai mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat dilihat dengan mata normal melalui proses pancaran terstimulasi.


11. Sebutkan 3 elemen dasar di dalam laser ? Kondisi apa yang diperlukan agar laser dapat bekerja ?

Jawab :

Elemen dasar dalam laser yaitu.

(1) Media tambahan (gain media), keadaan energi yang berperan dalam perangsangan pancaran.

(2) Sumber pemompa (pumping source), menyediakan energi untuk melengkapi keadaan-keadaan sehingga perangsangan dapat terjadi.

(3) Lubang resonansi (resonant cavity), menyediakan jalur untuk foton.


Kondisi yang diperlukan agar laser bisa bekerja yaitu.

(1) Laser harus memenuhi sebagai sumber cahaya yang bersifat monokromatis dan koheren. Maksudnya yaitu hanya satu frekuensi yang dipancarkan atau sifat yang diakibatkan karena kesamaan frekuensi (monokromatis) dan sifat yang terjadi akibat kesamaan fasa (koheren).

(2) Harus ada media aktif yang memancarkan radiasi di wilayah yang dibutuhkan dari spektrum elektromagnetik. Laser bekerja pada spektrum inframerah sampai ultra ungu.