Whispers of the Inner World
Dalam Whispers of the Inner World, tiga seniman Indonesia: Muhiqballs, Susiyo, dan Kimoz bertemu melalui imajinasi yang hidup, simbolisme personal, dan pencarian akan kebenaran batin. Karya-karya mereka, meskipun tampak berbeda secara visual, disatukan oleh dialog intim antara ingatan, emosi, dan kesadaran diri.
Muhiqballs mengubah nostalgia menjadi mitologi pop yang penuh warna. Terinspirasi oleh kenangan masa kecil dan citra leluhur Tau-Tau dari Tana Toraja, ia membayangkan kembali masa lalu melalui bahasa visual kontemporer yang sarat humor, warna, dan perpaduan budaya.
Susiyo, dengan latar belakang animasi dan desain visual, menyalurkan disiplin gerak dan penceritaan ke dalam gambar. Lukisannya mengungkapkan momen-momen kontemplasi yang tenang dan kedalaman narasi. Setiap komposisi berkembang seperti satu bingkai emosi yang terperangkap antara fantasi dan realitas.
Kimoz mengeksplorasi resonansi spiritual melalui warna dan ketenangan. Karyanya memancarkan energi meditatif. Setiap semprotan cat atau sapuan emas menjadi tindakan sekaligus doa. Di antara keheningan dan ekspresi, ia menemukan keseimbangan sakral tempat penciptaan menjadi bentuk pengabdian batin.
Bersama-sama, para seniman ini mengajak kita memasuki yang tak terlihat untuk mendengarkan suara-suara lembut dari dalam: kenangan yang tertawa, doa yang berkilau, dan keheningan yang berbicara. Pameran ini berlangsung pada tanggal 25 Oktober - 23 November 2025 di Art WeMe Contemporary, Wisma Geha, 3rd Floor JI. Timor 25, Menteng, Jakarta.
Saya menghadiri pameran pada tanggal 07 November 2025.
Note :
Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.









