Infinity Yin Yang
Pameran tunggal Infinity Yin Yang dari perupa Lini Natalini Widhiasi resmi dibuka di Galeri Nasional (GNI) Indonesia, Jakarta. Pameran ini berlangsung pada tanggal 3 September sampai 3 Oktober 2024 di Gedung A Galeri Nasional. Seteleng ini menampilkan karya-karya tiga dimensi berukuran semi gigantik. Karya Lini kali ini berbeda dengan karya-karya sebelumnya. Alih-alih menggunakan kanvas sebagai media untuk berkarya, perupa asal Surabaya itu bakal menghadirkan sejumlah karya yang lebih banyak menggunakan media alumunium dengan ukuran yang cukup besar.
Kurator pameran Citra Smara Dewi mengatakan berbeda dari karya-karya sebelumnya, kali ini sang seniman lebih memilih aluminium dan stainless sebagai gagasan berkarya. Momentum ini menururutnya tak lepas dari pola pencarian artistik Lini yang tak pernah terbendung untuk tetap mengaktualisasikan diri seturut zaman. Citra menjelaskan, Lini selalu mencari hal-hal baru dalam berkarya dan tak mengenal kata akhir. Di mana dia bermutasi dari satu bentuk kreativitas ke kreativitas lainnya. Bahkan, bidang kanvas juga tak mampu membendung petualangan karyanya yang terus bergulir dari satu medium ke medium yang lain.
Karya berjudul Infinity Yin Yang melambangkan keseimbangan dan harmoni antar sesuatu yang tampaknya berlawanan, tapi saling melengkapi. Menjadi karya yang dibuat dalam ukuran gigantik, karya tersebut seharusnya dipasang menjadi satu bentuk yang utuh. Namun, karena keterbatasan ruang, akhirnya dipisah menjadi beberapa bagian yang semuanya masih berkaitan, dan berakhir laiknya perjalanan hidup manusia dari lahir hingga meninggal.
Total, pada seteleng kali ini Lini menampilkan 13 karya instalasi dengan ukuran besar, rata-rata tinggi karya sekitar 2-4 meter, dan lebar karya bervariasi mulai dari 2 meter hingga 18 meter. Ihwal penggunaan medium tersebut menurut sang seniman juga terjadi tanpa kesengajaan, yakni saat bertemu dengan tukang patri. "Banyak media yang saya coba saat itu, mulai dari resin, batang kayu, dan grafir di atas kaca, tapi tidak ada yang cocok dengan saya. Sampai suatu saat saya bertemu pak Aris, seorang pembuat dandang dan plat nomor. Dari sinilah saya belajar banyak darinya dengan pendekatan artistik yang saya eksplorasi sendiri," kata Lini.
Pameran ini dapat dinikmati oleh publik mulai dari pukul 09.00 hingga 19.00 WIB setiap hari, dengan tarif masuk sebesar Rp10.000 untuk anak usia 3 hingga 12 tahun, Rp20.000 untuk dewasa, dan Rp50.000 untuk warga negara asing. Anak-anak di bawah usia tiga tahun dan orang dewasa berusia di atas 60 tahun tidak dikenakan biaya.
Saya menghadiri pameran pada tanggal 11 September 2024.
Note :
Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.
No comments:
Post a Comment