Tidak Berarti Tidak ...
Karya dalam pameran ini "Tidak berarti tidak ... " berasal dari dua masa. Karya-karya Bambang Bujono (Bambu), semuanya berjudul Lukisan dibuat pada tahun 1970an. Sementara karya-karya dari Jeroen Tan Markaban (Tan Markaban), kebanyakan tak berjudul (untitled), dibuat dalam satu dekade terakhir. Kedua pelukis ini akrab dengan gambar, lukisan, dan seni rupa sejak dini.
Sekilas pandang, lukisan-lukisan dalam pameran ini akan dengan mudah kita sebut abstrak karena kecenderungannya yang tidak serta merta figuratif. Pada beberapa lukisan Tan Markaban, kita masih bisa mengenali tangga, bangunan, atau teks, namun, secara bangunan elemen dalam kanvas, bidang kehadirannya, tidak mengundang kita untuk dapat membacanya secara figuratif. Sementara pada lukisan Bambu, beberapa elemen yang berulang bisa kita kenali sebagai lingkaran, oval, atau persebaran titik. Demikianlah mengapa abstrak jadi sebutan yang 'aman' untuk lukisan-lukisan ini.
Kembali ke ruang pamer kita kali ini, lukisan Bambu dari tahun 1970an dan lukisan Tan Markaban satu dekade terakhir dipajang bersandingan, berkelindan satu sama lain. Dapatkah kita melepaskan harapan kita akan objek-objek dalam bidang-bidang kanvas ini untuk mewakili atau meniru kenyataan, keseharian ? Perlukah ia mengada (-ada) ? Bilapun kita berhasil tuna harap, apa yang bisa kita rasakan, lampiaskan, atau bawa pulang ? Jika ada, abstrak juga kah ia ? 'Abstrak'-kah ? Atau dapatkah kita menautkannya dengan sesuatu yang berasal dari keseharian kita ?
Selamat menikmati "Tidak berarti tidak ..." yang berlangsung pada tanggal 30 November 2024 - 17 Desember 2024 di Rubanah Underground Hub.
Saya menghadiri pameran pada tanggal 05 Desember 2024.
Note :
Jika ingin melihat foto-foto atau video-video selengkapnya, dapat mengunjungi YouTube saya di https://www.youtube/com/@afindrapermana.