Friday, November 18, 2022

PRAKTIKUM KIMIA DASAR : KETERAMPILAN DASAR DI LABORATORIUM

Percobaan yang dilakukan meliputi :

1. Pembuatan dan Pengenalan Suatu Gas

Pada praktikum ini, diperkenalkan cara pembuatan dan pengenalan suatu gas yaitu gas NH3 (Amonia). Gas NH3 diperoleh setelah kristal NH4Cl (Amonium Klorida) dilarutkan ke dalam larutan NaOH (Natrium Hidroksida). Kemudian dipanaskan di atas pembakar bunsen sampai mendidih. Adapun reaksi pembuatan NH3 yaitu :

NH4Cl + NaOH → NH3 + NaCl + H2O

(Amonium Klorida + Natrium Hidroksida → Gas Amonia + Natrium Klorida + Air)

Setelah mendidih akan terbentuk gas NH3. Gas NH3 yang telah mendidih akan mengeluarkan bau pesing. Lalu, menguji sifat gas NH3 dengan lakmus merah dan biru. Ketika lakmus merah diletakkan di atas mulut tabung, lakmus merah berubah menjadi biru. Ketika lakmus biru diletakkan di atas mulut tabung, lakmus tetap berwarna biru. Maka, dapat disimpulkan bahwa gas NH3 bersifat basa.


2. Pengenceran dengan Labu Ukur

Pengenceran dilakukan untuk memperkecil konsentrasi larutan yang mulanya pekat dengan menambahkan sejumlah pelarut tertentu, misalnya air. Setelah pengenceran, maka volume dan konsentrasi larutan akan berubah, namun jumlah zat terlarut tetap atau mol tidak berubah.

n1 = n2 → V1M1 = V2M2

Dalam praktikum ini, mengencerkan HCl dengan konsentrasi 1M menjadi 0,1M dengan volume 50 mL. Untuk itu, digunakan rumus untuk menentukan Volume air (V1) agar didapatkan n1 = n2 maka :

V1M1 = V2M2

V1(1) = (50)(0,1)

V1 = 5 mL

Dari perhitungan diperoleh bahwa untuk mendapatkan larutan standar 50 mL HCL 0,1M dapat diperoleh dengan pengenceran 1M HCl dengan 5 mL air.


3. Pengenceran H2SO4 Pekat

Larutan H2SO4 adalah larutan yang bersifat elektrolit kuat, bersifat korosif, dan menghasilkan panas jika dilarutkan dalam air. Semakin tinggi kepekatan  H2SO4, maka panas yang dirasakan akan semakin besar. Percobaan ini diawali dengan memasukan air suling 5 mL ke dalam tabung reaksi, lalu dimasukkan H2SO4 pekat ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL. Sebelum reaksi, suhu air tidak panas. Namun, ketika dicampur 1 mL H2SO4, maka suhu campuran air dan H2SO4 menjadi panas. Dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm ditandai dengan suhu campuran reaksi yang meningkat. Pada percobaan ini, campuran air dan H2SO4 adalah sistem. Dan lingkungannya adalah bagian luar tabung reaksi.


4. Penyaringan (Memisahkan Endapan PbSO4 dari Suatu Larutan)

Penyaringan merupakan teknik pemisahan suatu endapan dari larutan. Pada praktikum ini, Pb(CH3COO)2 direaksikan dengan H2SO4 hasil pengenceran percobaan (3) sehingga menghasilkan PbSO4. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut.

Pb(CH3COO)2 + H2SO4 → PbSO4 + 2 CH3COOH

(Timbal Asetat + Asam Sulfat → Timbal Sulfat + Asam Asetat)


5. Titrasi Asam Basa

Pada dasarnya titrasi bertujuan untuk menentukan banyaknya asam atau basa yang secara kimia tetap (ekivalen) dengan banyaknya asam atau basa di dalam larutan tersebut. Reaksi yang terjadi pada titrasi ini adalah reaksi penetralan. Maka dalam penentuan larutan asam dapat ditentukan dengan menambahkan larutan basa yang diketahui konsentrasinya dan sebaliknya dalam penentuan larutan basa, dapat ditentukan dengan menambahkan larutan asam yang diketahui konsentrasinya.

Pada percobaan titrasi ini, akan dihitung konsentrasi HCl pada pengenceran (2). Maka HCl ditambahkan dengan indikator PP (tiga tetes), kemudian dapat dilihat bahwa warna larutan tetap bening. Hal ini karena indikator PP akan tetap bening pada kondisi asam. Indikator PP mempunyai trayek perubahan warna 8,3 - 10,0. Ketika pH < 8,3 maka larutan akan berwarna bening. Namun, ketika pH > 10,0 maka larutannya akan menjadi merah muda.

Setelah larutan tersebut ditetesi NaOH perlahan-lahan, maka larutan menjadi berwarna merah muda. Perubahan warna larutan ini menjadi merah muda merupakan titik ekivalen yang menandakan bahwa larutan telah bersifat basa.

Untuk hasil perhitungan konsentrasi yang maksimal dapat dilakukan percobaan ulang agar didapat volume rata-rata dari larutan tersebut. Percobaan dilakukan sebanyak 3x dan diperoleh volume 11,1 mL ; 9,5 mL ; dan 10,4 mL. Volume NaOH rata-rata diperoleh 10,33 mL. Sehingga dari perhitungan diperoleh konsentrasi HCl sebesar 0,1033 M. Dalam percobaan ini, titrasi larutan asam dengan larutan standar basa disebut titrasi alkalimetri.



No comments:

Post a Comment